Monday, 30 January 2012

ANALISA TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI

oleh : Muhammad Nurjihadi, SP

Fenomena kemiskinan adalah salah satu ciri khas dari bangsa Indonesia. Kekayaan alam yang melimpah tidak menjadi jaminan Negara ini akan aman dari kemiskinan. Berbagai teori mengungkapkan bahwa fenomena kemiskinan ini merupaakan reward dari kesediaan kita mengikuti sistem ekonomi internasional yang tidak egaliter. Dimana, sebagian besar asset di Negara kita dikuasai oleh segelintir orang , sedangkan sebagian kecilnya baru dikuasai oleh lebih dari 95% penduduk Indonesia.

Memerangi kemiskinan adalah program unggulan sekaligus senjata ampuh bagi pemerintah untuk mempertahankan hegemoni kekuasaannya. Sehingga, banyak program yang dilakukan dalam upaya pengentasan kemiskinan ini, salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang di canangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2007. Program iini menitik beratkan pada pentingnya partisipasi masyarakat dalam meningkatkan taraf / kesejahteraan hidupnya.

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam melihat perkembangan PNPM Mandiri. Dan Dalam Kritik Paradigma PNPM Mandiri (Critique On Paradigma Of PNPM Mandiri) yang dipaparkan oleh Ivanovich Agusta tentang Neoliberalisme dalam Penanggulangan Kemiskinan (Neoliberalism within Poverty Alleviation Programs)
Memang benar Paradigma pemberdayaan yang sesuai dengan strukturalisme ialah pemberdayaan struktural. Dalam pemikiran ini struktur masyarakat dilihat berbentuk hierarkis. Ada kelompok dominan yang menindas kelas, suku, gender, dan lapisan bawah lain. Kekuasaan dimaknai sebagai adanya kelompok dominan yang seakan-akan memiliki hak untuk menindas. Oleh karena itu pemberdayaan diwujudkan dalam rupa pembebasan, melawan penindasan struktural, dan menyusun perubahan struktur hierarkis masyarakat secara mendasar.

Paradigma pembangunan alternatif, yang selanjutnya biasa juga dinamakan pembangunan yang berpusat pada manusia, merumuskan kondisi akhir pembangunan pada saat seluruh anggota masyarakat maupun kelompok mampu merealisasikan potensi-potensi mereka. Perubahan sosial akan dilakukan melalui praktek pemberdayaan. Oleh karena itu pembangunan berperan sebagai proses pemberdayaan individu dan kelompok. Pembangunan akan dijalankan melalui individu-individu maupun gerakan masyarakat.

Paradigma pemberdayaan alternatif bersesuaian dengan paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia. Di sinipun masyarakat dipandang sebagai kelompok-kelompok yang tersusun secara hierarkis. Berbeda dari paradigma struktural yang mengandaikan solidaritas dan pertentangan kelas, pemberdayaan alternatif mengandaikan solidaritas antar lapisan, sehingga memungkinkan pola kerjasama seluruh pihak dalam masyarakat. Kekuasaan juga tidak dimaknai sebagai kemampuan untuk mempengaruhi atau mengarahkan pihak lain, melainkan sebagai kemampuan untuk meningkatkan dan menjaga solidaritas sosial di antara lapisan masyarakat tersebut. Dengan demikian pemberdayaan diarahkan kepada pengejawantahan potensi atau kemandirian kelompok dan anggota masyarakat, disertai pengembangan jaringan antar kelompok tersebut.

Melalui PNPM Mandiri diharapkan akan tercipta kemandirian masyarakat yang pada akhirnya akan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Namun, dalam prakteknya harapan ini kian jauh dari kenyataan. Tidak semua masyarakat Indonesia dapat menerima bantuan pemerintah ini. Ada kecenderungan bahwa penerima program bantuan ini adalah orang – orang yang dekat dengan pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun di desa – desa.

Saat ini banyak program PNPM Mandiri yang sudah bejalan dan berkembang pesat dimasyarakat. PNPM Mandiri hampir semuanya bergerak di sektor infrastruktur dan industri kecil. Dengan adanya PNPM Mandiri, diharapkan program-program yang berjalan di masing-masing Kementerian/Lembaga yang selama ini berjalan sendiri-sendiri dengan standar operasional yang berbeda diharapkan dapat disatukan dan terintegrasi. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

Secara umum pelaksanaan PNPM Mandiri sudah cukup baik. Namun ke depan perlu dilakukan perbaikan – perbaikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk mengurangi resiko tidak sampainya program ini kepada sasaran yang sudah ditentukan, maka pemerintah perlu melakukan pemantapan dan perbaikan dalam hal pelaksanaan teknis penyaluran bantuan. Selain itu, pemerintah juga harus bisa memperjelas atau memberikan tolak ukur masyarakat yang seperti apa yang akan menerima bantuan ini. Sebab sampai sejauh ini, data penerima PNPM mandiri banyak dipermasalahkan karena dianggap tidak adil. Selain pemantapan konsep, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi secara continue terhadap pelaksanaan program ini. Kurangnya pengawasan menjadi penyebab banyaknya terjadi penyimpangan dalam proses pelaksanaan program.

Hal lain yang tidak kalah penting yang harus segera diperbaiki adalah pendataan penduduk miskin yang berhak menerima bantuan melalui program – program PNPM Mandiri. Salah satu program PNPM yang banyak bermasalah adalah Bantual Langsung Tunai (BLT). Sejak pertama kali dilakukan penyaluran bantuan ini, terjadi banyak masalah, bahkan ada yang berujung pada konflik dan perusakan fasilitas umum. Hal ini dipicu karena penerima bantuan tidak tersebar merata secara adil. Selain itu, masalah lain yang timbul dengan adanya bantuan ini adalah adanya indikasi korupsi. Dimana pemerintah yang ada ditingkat desa memotong jumlah bantuan yang diberikan kepada warganya dengan berbagai dalih. Padahal pemerintah pusat telah memerintahkan untuk memberikan bantuan itu secara utuh. Masih banyak hal yang harus diperbaiki pemerintah agar program PNPM Mandiri dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

No comments: