Saturday, 26 November 2016

Tentang Hutang dan Persahabatan.

Oleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.

Foto: Foto liburan bersama para sahabat, sahabat yang ada di foto ini bukan yang ada dalam cerita ini ya. hehe

Sudah dua kali dengan dua orang sahabat yang berbeda, Hubungan persahabatan kami jadi hambar bahkan bisa dibilang putus hanya gara2 "Hutang".
Ceritanya begini,

Sekitar 2 tahun lalu Sahabat A meminjam uang di saya, katanya buat ngelunasin biaya S2-nya yg kalau tidak dilunasi saat itu, dia tidak bisa wisuda. Nominalnya ya lumayan buat saya, lebih besar dari gaji bulanan saya saat itu. Atas nama persahabatan, sy pinjamkan lah uang itu meski sy harus ngutang jg di org lain utk ngasi dia pinjaman. Pinjaman sy di org lain utk bantu si sahabat A itu sudah sy lunasi dgn cara dicicil.

Singkat cerita, sy menagih si sahabat A ini pada waktu yg telah dia janjikan, Agustus 2014, tiga bulan stelah sy kasi pinjaman. Dia bilang blum ada uang. Oke sy tunda. Lalu skitar dua bulan stelahnya sy tanyakan apa dia sudah punya uang utk bayar hutang, eh dia malah marah dan nganggap sy pelit. Demi hubungan persahabatn, sy ngalah. Tiga bulan stelah itu sy coba tagih lg, tapi tak pernah ada respon. SMS, WA, BBM, inbox FB, sudah sy coba semua utk mengingatkan hutangnya, Tp tak pernah dia gubris, just read... Ya sudahlah, setelah itu sy ga pernah tanya/tagih lagi. Dia pun menghilang hingga kini, tak pernah mau menyapa lagi. Persahabatn kami terhenti tanpa permisi.

Lalu sekitar 1,5 tahun lalu. Sahabat B meminjami sy uang. Katanya utk membayar hutang organisasi yg sama2 kami sayangi. Uang organisasi yg harusnya dipakai buat bayar utang itu belum cair dr pemda katanya. Dia menjanjikan sebulan setelah itu dia akan langsung bayar utang itu, karena uang pemda cair sebulan setelah itu. Tapi sampai dua-tiga bulan, sy tidak juga dpat kabar. Lalu sy tanya, katanya uang pemda yg udah cair sudah terlanjur terpakai utk hal lain. Oke sy bisa pahami. Dua bulan kemudian sy tanya lg, katanya dia tidak punya uang. Oke sy maklumi lg. Katanya mau menghubungi sy stelah ada uang. Tp hingga hari ini, dia menghilang. Dia seolah tak mengenal sy. Bahkan di group WA yg kami berdua ada disana, dia tak juga berkenan utk menyapa sy. Sesekali sy coba mention utk bercanda dan mencairkan suasana, tp tak juga dia mau menyapa sy. Ya sudahlah. Sahabat B ini minjam memang tidak sebanyak A, jauh lbih sdikit lah, tp juga lumayan. Dan gara2 hutang itu, ntah apa dia masih anggap sy sahabat atau tidak. Padahal, asal dia mau jujur, terbuka, dan tetap bersikap sbg sahabat, sy mungkin sudah ikhlaskan hutangnya itu. Tp karena dia seolah menghindari bayar hutang, sy tak sudi mengikhlaskannya.

Hutang oohhhh..... Hutang....

Kembalilah Sahabat.

Ditulis di Facebook: 9 Oktober 2016

1 comment:

Dani Wahyu said...

Thanks infonya. Oiya, saya juga nemu artikel menarik nih yang ngebahas tentang hal apa saja yang harus dilakukan setelah bebas dari jeratan utang. Ini bener-bener informatif sih. Cek di sini ya: 5 Hal yang harus kamu lakukan setelah bebas dari utang