Tuesday, 13 January 2015

INDONESIA HEBAT, REVOLUSI MENTAL DAN DEAKTIVASI AMYGDALA

ketika dulu B.J. Habibie hendak menjadikan anaknya seorang pejabat negara, orang2 mencurigainya dan menganggapnya sbg tindakan nepotisme, tidak profesional dan tidak berfikir tentang kemajuan bangsa.

pun ketika SBY mengangkat saudara iparnya mnjadi panglima TNI, orang2 mnyebutnya nepotisme dan jauh dr semangat mnjadikan indonesia hebat.
tapi ketika yg dijadikan mentri adalah puan maharani (putri mahkota dinasti mega), rini sumarno (aktor BLBI yg bhkn sudah dikasi tanda merah KPK), sbagian org mnyebutnya profesional dan kabinet kerja.

begitulah mereka mendefinisikan jargon ‪#‎IndonesiaHebat‬

ketika dulu anis matta poligami, orang2 bilang anis tdk bisa mnjadi tokoh teladan yg baik. saat anis membela diri dgn mngatakan itu masalah pribadi, org2 bilang bhwa sbg tokoh, kehidupan pribadi anis adalah juga kehidupan publiknya, karena dia akan mnjadi contoh serta teladan bagi masyarakat.

ketika prabowo pakai kuda mewah, orang2 bilang prabowo tidak peka thd pnderitaan masyarakat miskin. ia tdk bisa menjadi contoh yg baik bagi masyarakat.

tapi ketika susi pudjiastuti, si perempuan perokok bertato jd mentri, org bilang "yg pnting profesional, masalah rokok dan tato adalah masalah pribadi".

apakah mentri bukan tokoh panutan?? begitulah mereka mendefinisikan ‪#‎RevolusiMental‬

ini menunjukkan masyarakat kita sedang sakit jiwa. memberlakukan standar ganda. menganggap benar apapun kesalahan tokoh pujaan dan menganggap salah apapun yg dilakukan tokoh yg dibenci. dlm ilmu biologi, fenomena ini bs terjadi karena ada proses menon-aktifkan hormon amygdala, hormon yg membuat org bisa berfikir rasional dan objektif. ketika hormon amygdala tidak aktif, maka otak tdk lagi rasional dan objektif dlm menilai. spt seseorang yg sdang jatuh cinta pd lawan jenis. apapun yg dilakukan org yg dicinta, itu dianggap sesuatu yg bagus.

‪#‎DeaktivasiAmygdala‬

1 comment:

Giring for RI-1 2024 said...

INDONESIA HEBAT !!! DI MASA KEPEMIMPINAN JOKOWI-JK, INDONESIA BERUBAH DARI NEGARA BERKEMBANG MENJADI NEGARA INDUSTRI BARU