tag:blogger.com,1999:blog-29885948259481225242024-02-19T12:51:49.865+07:00Muhammad NurjihadiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.comBlogger58125tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-64597360264065989882016-11-26T22:52:00.000+07:002016-11-26T22:52:28.236+07:00Annis Matta: Jangan Pernah Mempersonalisasi Masalah<b>Oleh:</b> <i>Muhammad Nurjihadi, M.Si.</i><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghuUw15u2iEY893G5I77mW3dOtHPRtz4LH0Oho9QHWWP0kv-5oOdG6ody3JIaGeojdYYGakqlBwQSfX6JYwB_z2OppikeXizA72P2dbXySGFMzDxrKhGbqARP6x8d9hyphenhyphen5OKTSSmzB0p3RR/s1600/15056381_10207539690761487_5866730078812182823_n.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghuUw15u2iEY893G5I77mW3dOtHPRtz4LH0Oho9QHWWP0kv-5oOdG6ody3JIaGeojdYYGakqlBwQSfX6JYwB_z2OppikeXizA72P2dbXySGFMzDxrKhGbqARP6x8d9hyphenhyphen5OKTSSmzB0p3RR/s400/15056381_10207539690761487_5866730078812182823_n.jpg" width="400" height="225" /></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
Alhamdulillah, beberapa waktu lalu kami smpat silaturrahim ke tempat Ust. Annis Matta utk meminta nasehat dan berdiskusi ttg kondisi kebangsaan kita saat ini. Banyak hal yg kami diskusikan, tp satu saja pesan beliau yg akan sy bagi disini, JANGAN PERNAH MEMPERSONALISASI MASALAH. Begini kira2 intisarinya.<br />
<br />
1. Akhir2 ini kita banyak masalah, spt kasus ahok, FH, dll. Kecenderungan orang adalah memandang masalah itu secara personal. Dlm kasus ahok misalnya, banyak yg berfikir bahwa sikap kasar ahok itu hanya mewakili dirinya sendiri. Lalu muncul orang2 yg menjadikan dirinya sbg followers ahok, atau sbg haters ahok. Ini sikap yg SALAH. Karena ahok sebetulnya representasi dari "establishment" kekuasaan dan modal yg mensupport dia dari belakang. Establishment ini sangat kuat shg nyaris tak mungkin dilawan dengan cara2 konvensional spt hukum dan politik, karena backing-nya ini terlampau kuat dan sulit ditembus. Itulah alasan kenapa ahok bisa lolos dr jerat sumber waras dan pembelian lahan milik pemda sendiri yg jelas2 tindakan korupsi. Satu2nya cara utk melawan establishment itu adalah JALANAN. Jadi, jangan berfikir bahwa yg kita lawan ini adalah personal ahok, tp kita melawan organisasi (establishment) yg bahkan lebih kuat dari negara yg ada di belakang ahok.<br />
<br />
2. Pun dalam kasus FH, banyak yg kemudian menyerang pribadi FH setelah ia dikeluarkan dr partai, meski banyak juga yg mendukung. Fenomena followers/haters personal tertentu muncul lagi. Karena personalisasi, substansi masalah akhirnya dilupakan. Hidden establishment yg memunculkan masalah terlupakan. (Sorry, ga bisa cerita lebih lanjut soal ini).<br />
<br />
3. Saat ini, dunia sedang mengalami perubahan paradigma. Kemenangan saat ini lebih ditentukan oleh kemampuan mobilisasi, bukan citra. Era politik citra sudah berakhir. Lihat bagaimana persekongkolan media berusaha membangun citra hillary clinton di AS, tp Trump justru menang. Bukan karena Trump punya banyak followers, tp karena rakyat AS merasa Trump bisa mengembalikan kejayaan dan superioritas kulit putih spt dulu, maka dia menang. Pun di Eropa, trendnya saat ini, partai2 konservatif memenangkan pemilu. Kenapa? Karena mereka membawa ide2 proteksionisme ras. Bahkan UK memutuskan utk keluar dr Uni Eropa karena alasan yg sama. Karena itu, jangan terjebak dan jangan khawatir dengan politik citra. Kita fokus pada membangun kapasitas mobilisasi.<br />
<br />
4. Di era mobilisasi ini, idiologi itu tidak lagi bermakna kumpulan ide dan norma yg disepakati bersama, tapi idiologi dimaknai sbg kemampuan menciptakan "common interest". Karena itu, politik adalah kemampuan menciptakan situasi, bukan kemampuan menciptakan angka. Dengan demikian, era ini menjadi era pertarungan yang keras. Jauh lebih keras dari pengalaman sejarah kita sebelumnya. Dan di saat2 seperti ini, jangan pernah menjadi abu2. Yang bersikap abu2 akan terlempar dan terhempas dari arena.<br />
<br />
Disclaimer: tulisan diatas bukan kutipan langsung dari Taujih ustd Annis Matta, melainkan sudah saya "paraphrase" sedemikian rupa dengan bahasa sy sendiri. Oleh karenanya, apabila ada kesalahan dlm penulisan ini, yg bertanggungjawab adalah saya, bukan ust. Annis. Terimakasih.<br />
<br />
#KemampuanMenciptakanSituasi<br />
<br />
Ditulis di Facebook: 18 November 2016Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-7422849487567047092016-11-26T22:47:00.002+07:002016-11-26T22:47:39.906+07:00AYAH #4<b>Oleh:</b> <i>Muhammad Nurjihadi</i><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
"nak...." kata suara itu dgn nada rendah<br />
"ada hal yg ingin sy sampaikan" lanjutnya.<br />
aku hanya diam, tak bereaksi apapun menunggu kalimat apa yang akan ia ungkap selanjutnya<br />
<br />
"LELAKI HEBAT ITU ADALAH DIA YANG BERANI MENGAMBIL TANGGUNGJAWAB SEDINI MUNGKIN" katanya semangat.<br />
aku tetap tak merespon. kalimat itu biasa saja bagiku saat itu. tak bermakna dan tak ada guna menurutku. saking biasanya, aku tdk pernah sekalipun mengingat kalimat itu hingga kini.<br />
<br />
dan hari ini, seorang mahasiswi sy dlm sebuah diskusi kecil (tepatnya begosip) dgn tman2nya mengutip kembali kalimat itu.<br />
pikiran sy melayang, merasa bahwa kalimat itu pernah sy dengar sblumnya. dalam tafakkur sy teringat bhwa ternyata kalimat yang baru sy pahami maknanya dgn baik hari ini tsb prnah disampaikan seseorg kpd sy. seseorang yg istimewa: AYAH.<br />
hari ini sy paham satu hal:<br />
<br />
"bahwa ternyata saya punya ayah yang begitu hebat, jauh lebih hebat dr yg sy atau org lain kira selama ini ttg dirinya"<br />
beliau sudah mengaplikasikan keyakinannya itu sejak usia belia. keluar dr zona nyaman dan memutuskan utk mengambil tanggungjawab besar di usianya yg begitu kecil. sementara sy, sy bahkan baru bisa memahami maknanya hari ini, stelah sy menyandang status sbg dosen.<br />
<br />
Ah andai engkau masih ada ayah, aku akan berlari ke arahmu, lalu meminta maaf karena aku belum bisa sehebat dirimu.<br />
<br />
#banyak cara Allah menghidupkan kembali memori kita ttg sesuatu.<br />
<br />
Status Facebook: 7 Maret 2014Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-11193091728849941792016-11-26T22:45:00.001+07:002016-11-26T22:48:12.662+07:00AYAH #3<b>Oleh:</b> <i>Muhammad Nurjihadi</i><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
Ini adalah hari pertama sy masuk rumah dengan gelar master,<br />
Bergetar kaki ini melangkah melewati gerbang rumah,<br />
Bukan karena berbangga dengn gelar ini, bukan!<br />
Tapi karena rumah ini menyimpan banyak cerita dan romantisme yg mengiringi langkh menuju titik ini,<br />
Satu hal yg tidak snggup sy bayangkan saat kaki melngkah masuk,<br />
Sosok yg paling ingin melihat sy pulang dengan titel ini tidak akan berdiri gagah menyambutku,<br />
Ah,,, Tuhan, andai beliau masih disini, capaian ini akan terasa lebih manis,<br />
<br />
Ayah,,,, semua ini untukmu...!!<br />
Benar apa yang sering kau titahkan padaku ayah,<br />
Ini hanya romantisme kehidupan,<br />
Kita hanya perlu bersabar dan ikhtiar dgn kemampuan terbaik, maka Allah lah yg mempermudah semuanya.<br />
<br />
Terimakasih ayah, I Love You.... !!!<br />
<br />
Status Facebook: 10 September 2013Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-25873686922577974972016-11-26T22:43:00.000+07:002016-11-26T22:48:23.153+07:00AYAH #2<b>Oleh:</b> <i>Muhammad Nurjihadi</i><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
Dunia serasa berhenti berputar, beban seberat 1000 ton serasa menindih badan ketika melihat tubuh tegar nan gagah itu terbujur kaku tak berdaya tanggal 23 maret tahun lalu. kejadian itu mengingatkanku akan sosok Khalid bin walid, sahabat Rasulullah, Panglima perang ummat Islam yang tidak sedikitpun tubuhnya tidak dihinggapi luka akibat perang. tapi toh tubuh tegarnya tidak tumbang di medan perang, ia justru menjemput ajalnya diatas kasur. mungkin tidak pantas menyamakan beliau dengan sosok generasi terbaik sekelas Khalid bin Walid. tapi setidaknya, aku melihat ada sebagian semangat Khalid dalam diri beliau. dengan itu aku bisa berharap beliau mendapat tempat layak dalam penantiannya di alam barzakh.<br />
<br />
kini setahun sudah, waktu yang cukup lama untuk membiasakan diri tanpa hadirnya beliau di dunia ini. tapi ternyata tidak semudah itu. aku butuh usaha untuk meyakinkan diri bahwa saat ini beliau sudah tidak lagi di dunia. semangat dan harapan yang beliau wariskan, itulah pengganti beliau saat ini. karena itu, aku akan terus merawat semangat dan harapan itu.. karena didalam semangat dan harapan itu aku menemukan beliau bersamaku. Terimakasih ayah untuk warisan yang tak ternilai itu....<br />
<br />
Status Facebook: 23 Maret 2012Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-27547963122031992722016-11-26T22:41:00.001+07:002016-11-26T22:48:37.302+07:00AYAH #1<b>Oleh:</b> <i>Muhammad Nurjihadi</i><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
ada banyak kisah tentangmu. kisah-kisah heroik penuh romantika<br />
<br />
menulis tentangmu adalah salah satu aktifitas terfavoritku.<br />
<br />
ketegasan dan wibawa dirimu sungguh mempesonaku<br />
<br />
kegigihan dan kesabaranmu adalah inspirasi terbesar dalam hidupku.<br />
<br />
<br />
kini aku telah sadar,<br />
<br />
kau tak mungkin lagi kugapai di dunia ini<br />
<br />
kau sudah menjadi kenangan<br />
<br />
kenangan terindah yang tak kan pernah terlupakan<br />
<br />
belaian penuh cinta di kepala yang disertai bisikan motivasi darimu<br />
<br />
itu adalah hal yang paling aku sukai<br />
<br />
tetesan air mata haru penuh harap dari pelupuk matamu kala kau membelaiku<br />
<br />
itulah yang meluluhkan hatiku, meruntuhkan keangkuhan dan hegemoni syetan<br />
<br />
membuat kristal itu terus berproduksi di pelupuk mataku<br />
<br />
<br />
ayah, ibu.......<br />
<br />
aku akan terus melaju, meraih harap yang kau bisikkan dulu.<br />
<br />
kalian boleh pergi lebih dulu,<br />
<br />
tapi semangat dan kesabaran yang kau contohkan akan selalu menemaniku,<br />
<br />
sampai nanti di altar kesuksesan,,,, dunia dan akhirat.<br />
<br />
Status Facebook: 18 November 2011Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-59081692200466876802016-11-26T22:02:00.002+07:002016-11-26T22:02:49.395+07:00Ahok dan Kebhinekaan IndonesiaOleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirZIzyCAft_DWnLRpp38JkqFWT4X2P6sq1-492XKcE5QdtHWRlLGnNKWIt10dDOuCCI9jADhZHaNi0IeUvNLM53_iJ2aZiHhJYpOUv7j6NAFOd-wHaVeOYoNO7qBxks602jb3Sjohuo1VF/s1600/Untitled-32.png" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirZIzyCAft_DWnLRpp38JkqFWT4X2P6sq1-492XKcE5QdtHWRlLGnNKWIt10dDOuCCI9jADhZHaNi0IeUvNLM53_iJ2aZiHhJYpOUv7j6NAFOd-wHaVeOYoNO7qBxks602jb3Sjohuo1VF/s400/Untitled-32.png" width="400" height="166" /></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
Hebat benar bapak Ahok yang terhormat ini. dia sudah menjadi ICON "kecintaan pada tanah air"<br />
<br />
jadi, bagi orang-orang kurang waras dan kurang piknik itu, cinta tanah air harus ditunjukkan dengan "cinta pada ahok". kalau ada yang ga suka sikap kasar, arogan, dan sikap KORUP ahok, maka dia tidak cinta tanah air dan tidak suka dengan kebinekaan indonesia serta berkhianat pada Pancasila dan UUD 1945.<br />
<br />
jadi mereka mengusulkan, bagi yang tidak suka ahok, minggat sono ke luar negeri. karena anda tidak cinta pada tanah air dan tidak setia pada NKRI.<br />
Heran juga saya, banyak betul yang nganggap saya "Pengkhianat" akhir-akhir ini. Pada kurang piknik semua kayaknya. hehehe<br />
<br />
Satatus Facebook:20 November 2016Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-41725338616016759572016-11-26T21:56:00.000+07:002016-11-26T21:56:44.940+07:00Kudeta Gagal Turki dan Pemberontakan G30 S PKI di IndonesiaOleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmjxwQhmL3qakdDN_WxqwfYtSfYy7bOPenegW1ml1Y7Yt6J4BK5scTfytxIwIUDKkFOoOsHODAz8olfjHYSnuiOe_NRvur1ZvvEYcSa_Qq-nY1DyzFiyQFlDhyphenhyphenQBf1pScKF1lNC1jw8_Si/s1600/DSC_0447.JPG" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmjxwQhmL3qakdDN_WxqwfYtSfYy7bOPenegW1ml1Y7Yt6J4BK5scTfytxIwIUDKkFOoOsHODAz8olfjHYSnuiOe_NRvur1ZvvEYcSa_Qq-nY1DyzFiyQFlDhyphenhyphenQBf1pScKF1lNC1jw8_Si/s320/DSC_0447.JPG" width="320" height="212" /></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
Setelah peristiwa "kudeta gagal" di Turki hari ini, banyak masyarakat Indonesia yg memuji dan mengagumi keteguhan dan keberanian rakyat Turki yang mengagalkan upaya kudeta itu. Tapi saya terganggu ketika ada yg bilang bahwa peristiwa itu ga akan terjadi kalau kudeta dilakukan di Indonesia. Seolah2 mereka ingin bilang bahwa rakyat Indonesia itu pengecut dan ga ada jiwa kepahlawanan seperti yg ditunjukkan rakyat Turki hari ini.<br />
<br />
Mereka lupa, bahwa peristiwa "kudeta gagal" juga pernah terjadi di Indonesia. Tepatnya dalam peristiwa G30 S PKI. Modus dan strateginya sama. Menculik para jendral, menguasai stasiun TV/Radio pemerintah, membentuk pemerintahan sendiri, dll. Dan kita sama2 tau, kudeta PKI itu gagal total oleh perjuangan rakyat dan ABRI. Kita tentu ingat adanya perang saudara saat itu antara masyarakat pro kudeta PKI dan masyarakat anti PKI yang berujung pada tragedi kemanusiaan dengan ratusan ribu bahkan jutaan nyawa melayang hilang. Tidakkah itu adalah bukti kepahlawanan rakyat Indonesia? Tidakkah itu adalah bukti bahwa rakyat kita bukan pengecut?<br />
<br />
Ingat juga fenomena gerakan reformasi yang menggulingkan kuasa diktator orba. Tidakkah itu adalah gerakan rakyat yang rela ditembak peluru demi membela hak dan kebebasannya? Lupakah juga kita dengan jutaan nyawa yang melayang dalam perang kemerdekaan? Rakyat kita yang bersenjata bambu runcing berhasil mengalahkan jet-jet tempur dan senjata api belanda dan sekutu. Itu semua sudah lebih dari cukup sebagai bukti bahwa rakyat Indonesia itu pemberani dan tidak mudah diintimidasi.<br />
<br />
Jadi tolong jangan rendahkan rakyat sendiri hanya dengan menonton peristiwa "kudeta gagal" Turki hari ini. Boleh saja bangga dan haru dengan kejadian di Turki hari ini. Tapi jangan coba2 menganggap rakyat indonesia lebih rendah nilai keberanian dan kepahlawanannya dari pada rakyat Turki. Saya juga bersyukur dengan gagalnya upaya kudeta Turki hari ini. Bagi saya, Turki adalah benteng terakhir kehormatan dan izzah Islam abad ini.<br />
Kabar baiknya: PKI berhasil dilenyapkan dan dikubur di dasar lautan pasca tragedi 30 S PKI. SANGAT MUNGKIN, idiologi sekulerisme ekstrim ala attaturk di Turki juga akan terkubur dan lenyap pasca kudeta ini. Karena saya meyakini, idiologi itu ada dibalik upaya kudeta ini seperti kudeta2 militer sebelumnya yg terjadi di Turki.<br />
<br />
Ditulis di Facebook: 16 Juli 2016Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-48104888867628452552016-11-26T21:50:00.000+07:002016-11-26T21:50:12.746+07:00Kudeta Turki dan Cermin Ketidak Beradaban Masyarakat IndonesiaOleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfwnAaAAAr-4CzvxDr2oCqYHWY2-H9bthgl0SqxU7K5F4vcy5ImaCa6WJG_F1S3dgO0FBq5zhUFvfg4JmhbJ07UnD9lwiY4ALRn4LKr4_HSz7AYVPfh46jzFydG-QDEDfj3pOtvSGb_CPO/s1600/DSCN0823.JPG" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfwnAaAAAr-4CzvxDr2oCqYHWY2-H9bthgl0SqxU7K5F4vcy5ImaCa6WJG_F1S3dgO0FBq5zhUFvfg4JmhbJ07UnD9lwiY4ALRn4LKr4_HSz7AYVPfh46jzFydG-QDEDfj3pOtvSGb_CPO/s320/DSCN0823.JPG" width="240" height="320" /></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
Setidaknya ada dua jenis respon sebagian masyarakat Indonesia tentang Kudeta gagal yg terjadi di Turki yang menurut saya tidak beradab:<br />
<br />
1. Orang yg bersorak sorai karena kudeta berhasil digagalkan. Tapi kebahagiaan mereka itu diikuti dengan upaya membangun opini bahwa kalau kudeta itu terjadi di Indonesia saat ini, maka rakyat tidak akan membela pemerintah sperti rakyat Turki membela pemimpinnya. Bahkan ada yg sampai bikin polling yg hasilnya bahwa 92% peserta polling justru akan mendukung kalau militer indonesia mengkudeta rezim hari ini. Jadi orang2 ini mengharapkan terjadi kudeta militer di Indonesia. Tidakkah itu adalah cermin keterbelakangan mental dan ketidakberadaban? 92% netizen yg ikut polling itu adalah bagian dari masyarakat indonesia yg "Tidak Beradab". Lucunya lagi, opini semacam ini disebarkan juga oleh media2 tanpa etika semacam portalpiyungan dan posmetro.<br />
<br />
2. Orang2 yg menyayangkan gagalnya kudeta di Turki. Mereka sangat berharap kudeta itu berhasil dan erdogan dilengserkan. Bahkan ada seorang politisi dari partai bernama "partai demokrasi" yang dengan terang2an membuat status menyayangkan kegagalan kudeta. You see? Orang2 yg neneriakkan demokrasi di negeri inipun ternyata tidak beradab. Dan anehnya juga, media2 tak beretika seperti merdeka. com ikut membangun opini ini.<br />
<br />
Kalau anda merasa menjadi bagian dari salah satu jenis respon itu, anda termasuk tidak beradab. Kenapa? Karena anda mengizinkan sebuah negara untuk dipimpin dan diatur oleh senjata. Hanya masyarakat tidak beradab yg bersedia diatur oleh tentara bersenjata lengkap.<br />
<br />
Lepas dari semua itu, ada satu hal paling penting yg menunjukkan kualitas keadaban dan peradaban kita sebagai sebuah bangsa, yaitu respon pemerintah mengenai kudeta itu. Ada yg udah pernah mendengar atau membaca respon resmi pemerintah Indonesia tentang kudeta di Turki? Mohon infonya ya kalau ada yg udah dengar/baca. Karena ketiadaan respon pemerintah secara resmi menyikapi persoalan seserius kudeta menunjukkan bahwa negara kita tidak menyalahkan/melarang kudeta. Artinya, negara kita secara resmi adalah negara yg tidak beradab. Sekian opini pribadi saya. <br />
<br />
Ditulis di Facebook: 18 Juli 2016Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-19028509254926929292016-11-26T21:44:00.001+07:002016-11-26T21:44:39.063+07:00Dr. Zuelkiflimansyah Untuk NTB 1Oleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkKGWiswzZg7EEpCY2oipPav37rbg26EMc6PS7tzHOSKqBfAXPsQNbXIEp6L08CK-vsojPsSpaEAEsMo5nSbwwwWA7xnvttwMpJcmWgpLo77-0noWm1VvTrwItD0K4E4K0i_B9Jx8y5m1y/s1600/13879344_10206775245970845_5167046244811347924_n.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkKGWiswzZg7EEpCY2oipPav37rbg26EMc6PS7tzHOSKqBfAXPsQNbXIEp6L08CK-vsojPsSpaEAEsMo5nSbwwwWA7xnvttwMpJcmWgpLo77-0noWm1VvTrwItD0K4E4K0i_B9Jx8y5m1y/s400/13879344_10206775245970845_5167046244811347924_n.jpg" width="400" height="266" /></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
<br />
Dr. Zulkieflimansyah, M.Sc<br />
<br />
Tiga tahun berintraksi dengan beliau, saya mengenal beliau sebagai sosok imajiner yg selalu berfikir terbuka, inklusif dan beyond mainstream. Gagasannya selalu out of the box, visinya jauh kedepan. Beliau adalah salah satu dari sedikit orang yg mampu berfikir melampaui zamannya.<br />
<br />
Tindakan dan keputusan yg beliau ambil selalu strategis, taktis dan pragmatis untuk tujuan yg idealis. Beliau memang sosok politisi yg idealis sekaligus idealis yg politis. Kepribadiannya humble, easy going, mudah bergaul, sederhana dan senang bersahabat. Sifat itulah yang membuat beliau mnjadi sahabat dekat TGB Zainul Majdi, sang gubernur yg hafal Qur'an itu. Selama ini beliau juga banyak membantu TGB dibelakang layar utk mencapai prestasi2 sang gubernur. Jadi wajar kalau TGB kini mendukung beliau utk menjadi gubernur penggantinya.<br />
<br />
Tidak bermaksud berlebihan, apalagi memberi dukungan buta. Tapi untuk sekedar menjadi Gubernur NTB, beliau ini lebih dari sekedar pantas. Tinggal sekarang, mampukah sosok beliau ini mendobrak tradisi status quo kesukuan yg sudah mengakar sangat dalam di masyarakat NTB. sangat sayang jika hanya karena beliau tidak bersuku SASAK, kita kehilangan kesempatan utk mendapatkan sosok gubernur ideal seperti beliau ini.<br />
<br />
Oya, bukan berarti beliau manusia tanpa cela ya. Sebagai manusia, sperti TGB, saya dan anda semua, beliau punya banyak sekali kekurangan dan sisi cela. Tapi untuk jabatan gubernur, kekurangan dan sisi cela beliau itu tidak sebanding dengan kelebihan dan keistimewaan beliau.<br />
<br />
Ini pendapat pribadi saya, anda boleh punya pendapat beda. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-77112586258525410672016-11-26T21:39:00.003+07:002016-11-26T21:45:40.260+07:00Indonesia di Usia 71Oleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEzTJFquYyLy47WJ8QdiYnxGPz7vJ8GVIg7v9lkS6FMI2c8WeL6o3ekIKCkl_7T6N4uRQxTsup73aXJgJqAdU82a5tMOBG00oMk4fKSXArFqvasZquFpcTjlWWYofgmDoPCmR-whl1JhSJ/s1600/14063924_10206811716522586_2120825428100840907_n.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEzTJFquYyLy47WJ8QdiYnxGPz7vJ8GVIg7v9lkS6FMI2c8WeL6o3ekIKCkl_7T6N4uRQxTsup73aXJgJqAdU82a5tMOBG00oMk4fKSXArFqvasZquFpcTjlWWYofgmDoPCmR-whl1JhSJ/s400/14063924_10206811716522586_2120825428100840907_n.jpg" width="334" height="400" /></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
</div><br />
71 tahun, <br />
Seharusnya itu adalah usia yang damai,<br />
Usia ketika nostalgia membuat kita senyum sumringah,<br />
Usia mapan yg membawa ketenangan.<br />
<br />
Tapi Tuhan mentakdirkan kita untuk gaduh di usia senja ini,<br />
Tak ada kedamaian, karena kita saling menyalahkan,<br />
Kita seolah jauh dari kemapanan, karena kita hanya peduli pada diri kita sendiri.<br />
Mari bekerja untuk Indonesia yang lebih baik.<br />
<br />
Dirgahayu Republik Indonesia<br />
Selamat Hari Kemerdekaan ke-71.<br />
<br />
Ditulis di Facebook: 7 Agustus 2016Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-29706030034978428982016-11-26T21:30:00.000+07:002016-11-26T21:45:59.164+07:00Tentang Hutang dan Persahabatan.Oleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7S0ZWEeErdoSk-EGtjsirhmYEz7jqs-gZF3_fZOYXt20Cu3ZwVA_jGzMQBzx_EpnewGr8pzosZdVEsYng3qM7ITatHKyN_C2qJ-MKAJFoKHNkTFGYt1xOxzg5SCIx3bAl7GjZAAfsMBi1/s1600/DSC_3897.JPG" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7S0ZWEeErdoSk-EGtjsirhmYEz7jqs-gZF3_fZOYXt20Cu3ZwVA_jGzMQBzx_EpnewGr8pzosZdVEsYng3qM7ITatHKyN_C2qJ-MKAJFoKHNkTFGYt1xOxzg5SCIx3bAl7GjZAAfsMBi1/s320/DSC_3897.JPG" width="320" height="212" /></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Foto:</b> <i>Foto liburan bersama para sahabat, sahabat yang ada di foto ini bukan yang ada dalam cerita ini ya. hehe</i><br />
</div><br />
Sudah dua kali dengan dua orang sahabat yang berbeda, Hubungan persahabatan kami jadi hambar bahkan bisa dibilang putus hanya gara2 "Hutang".<br />
Ceritanya begini,<br />
<br />
Sekitar 2 tahun lalu Sahabat A meminjam uang di saya, katanya buat ngelunasin biaya S2-nya yg kalau tidak dilunasi saat itu, dia tidak bisa wisuda. Nominalnya ya lumayan buat saya, lebih besar dari gaji bulanan saya saat itu. Atas nama persahabatan, sy pinjamkan lah uang itu meski sy harus ngutang jg di org lain utk ngasi dia pinjaman. Pinjaman sy di org lain utk bantu si sahabat A itu sudah sy lunasi dgn cara dicicil.<br />
<br />
Singkat cerita, sy menagih si sahabat A ini pada waktu yg telah dia janjikan, Agustus 2014, tiga bulan stelah sy kasi pinjaman. Dia bilang blum ada uang. Oke sy tunda. Lalu skitar dua bulan stelahnya sy tanyakan apa dia sudah punya uang utk bayar hutang, eh dia malah marah dan nganggap sy pelit. Demi hubungan persahabatn, sy ngalah. Tiga bulan stelah itu sy coba tagih lg, tapi tak pernah ada respon. SMS, WA, BBM, inbox FB, sudah sy coba semua utk mengingatkan hutangnya, Tp tak pernah dia gubris, just read... Ya sudahlah, setelah itu sy ga pernah tanya/tagih lagi. Dia pun menghilang hingga kini, tak pernah mau menyapa lagi. Persahabatn kami terhenti tanpa permisi.<br />
<br />
Lalu sekitar 1,5 tahun lalu. Sahabat B meminjami sy uang. Katanya utk membayar hutang organisasi yg sama2 kami sayangi. Uang organisasi yg harusnya dipakai buat bayar utang itu belum cair dr pemda katanya. Dia menjanjikan sebulan setelah itu dia akan langsung bayar utang itu, karena uang pemda cair sebulan setelah itu. Tapi sampai dua-tiga bulan, sy tidak juga dpat kabar. Lalu sy tanya, katanya uang pemda yg udah cair sudah terlanjur terpakai utk hal lain. Oke sy bisa pahami. Dua bulan kemudian sy tanya lg, katanya dia tidak punya uang. Oke sy maklumi lg. Katanya mau menghubungi sy stelah ada uang. Tp hingga hari ini, dia menghilang. Dia seolah tak mengenal sy. Bahkan di group WA yg kami berdua ada disana, dia tak juga berkenan utk menyapa sy. Sesekali sy coba mention utk bercanda dan mencairkan suasana, tp tak juga dia mau menyapa sy. Ya sudahlah. Sahabat B ini minjam memang tidak sebanyak A, jauh lbih sdikit lah, tp juga lumayan. Dan gara2 hutang itu, ntah apa dia masih anggap sy sahabat atau tidak. Padahal, asal dia mau jujur, terbuka, dan tetap bersikap sbg sahabat, sy mungkin sudah ikhlaskan hutangnya itu. Tp karena dia seolah menghindari bayar hutang, sy tak sudi mengikhlaskannya.<br />
<br />
Hutang oohhhh..... Hutang....<br />
<br />
Kembalilah Sahabat. <br />
<br />
Ditulis di Facebook: 9 Oktober 2016Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-77566561879702820352016-11-26T21:25:00.001+07:002016-11-26T21:46:27.383+07:00PERJALANAN PALING KONYOLOleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbvfdxD-6WiT3oiNAHtg2ARAI6Y6Mb7h-KjwqsR3pRfNfSGcevYHyBmCeBLHF0NY_f_Tm0cdYvfHqA_S2qVpWHMtVj-OOItwsqa0968RCVprucnyHv2XedacDrNVKGH3gsSJXhse0OO_9U/s1600/14925722_10207391168968535_8190409496604199794_n.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbvfdxD-6WiT3oiNAHtg2ARAI6Y6Mb7h-KjwqsR3pRfNfSGcevYHyBmCeBLHF0NY_f_Tm0cdYvfHqA_S2qVpWHMtVj-OOItwsqa0968RCVprucnyHv2XedacDrNVKGH3gsSJXhse0OO_9U/s320/14925722_10207391168968535_8190409496604199794_n.jpg" width="320" height="240" /></a><br />
<br />
Dari semua perjalanan yg pernah sy lakukan tidak ada yg lebih dramatis dari perjalanan sy dari sumbawa ke Jakarta hari ini.<br />
Pertama, kemarin ketika beli tiket pesawat, sy menggunakan credit card dan memesan melalui aplikasi resmi Garuda Indonesia. Dalam proses pembayaran, aplikasi itu mengatakan pembayaran "gagal" karena credit card sy ga aktif. Padahal sy hakkul yaqin kartu itu aktif. Sy coba berkali-kali tetap saja gagal. Oleh karenanya sy memesan tiket maskapai lain juga pakai credit card yg sama dan ternyata berhasil. Tiket pun sudah ditangan. Tidak lama kemudian, sy dapat email dr Garuda Indonesia yang berisi e-ticket, ternyata transaksi yg tadi berhasil. Alamak, tiket sy jadi double. Tekor bandar. Sy sudah sampaikan keluhan dan minta refund dr Garuda, tp belum ada jawaban.<br />
<br />
Kedua, ketika berangkat, sy tidak memegang uang cash satu rupiah pun. Uang yg bisa dipakai hanya ada di rek BRI yg ternyata tanpa sy sadari terblokir akibat kasus hilangnya banyak uang nasabah di Mataram. Saya lapar dan haus, tapi tak punya sedikitpun uang utk belanja. Saya perlu bayar gojek dan beli tiket KRL, tapi uang blum ada. Syukur alhamdulillah, tidak lama stelah sy mendarat di Halim, uang pinjaman dari kakak sy masuk. Jd ga perlu terlalu lama nunggu keajaiban di bandara.<br />
<br />
Ketiga, sampai sy mendarat di Halim, sy belum punya tujuan pasti. Maksudnya sy belum dapat tmpat nge-kos. Maklum, sy akan tinggal di sekitar UI selama 3 bulan ke depan. Kemana sy minta gojek akan mengantar sy belum jelas. Sejak dua hari yg lalu sbenarnya sy udh minta tlg beberapa org teman utk carikan kos, tp blum ada yg dapat. Tp sy tetap tenang, alhamdulillah akhirnya dapat info ada kamar kosong dan siap dihuni mulai hari ini di sebuah kos2an di Margonda. Dan di kos inilah sy menulis status curhat yg absurd dan tanpa makna ini.<br />
<br />
Sorry kawan2, hanya ingin membagi cerita saja. Abaikan kalau tak berkenan ya... :D<br />
<br />
NB: Foto sama sekali tidak ada hubungannya dengan kisah diatas. Foto ini sbenarnya di Surabaya beberapa waktu lalu. Hehe<br />
<br />
Ditulis di Facebook: 30 Oktober 2016Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-86434433538112887712015-01-14T07:46:00.000+07:002015-01-14T08:22:13.305+07:00BUDI GUNAWAN JADI TERSANGKA, BUBARKAN KPK !!oleh: Muhammad Nurjihadi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDObIej1qCKgXm4TyaVdRbhxVbDCboyfuXlW8kWYpmTt8t-1nyiSSTLvNINH-R4ssLlUJTeRu_KssVktie_NdfQ30Vh0DNhJdNp_8h4rAaVu0KQmDblIyXhtoiqtsaPm3oAxveG8uoHD_N/s1600/2014_lamborghini_aventador_v_lp_740_by_vorsteiner-t1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDObIej1qCKgXm4TyaVdRbhxVbDCboyfuXlW8kWYpmTt8t-1nyiSSTLvNINH-R4ssLlUJTeRu_KssVktie_NdfQ30Vh0DNhJdNp_8h4rAaVu0KQmDblIyXhtoiqtsaPm3oAxveG8uoHD_N/s400/2014_lamborghini_aventador_v_lp_740_by_vorsteiner-t1.jpg" /></a></div><br />
Bubarkan KPK..!!<br />
<br />
Itu ide gila Fahri Hamzah, politisi PKS yang kini jadi wakil ketua DPR RI. Bukan tanpa alasan, Fahri menganggap KPK sudah tidak lagi pada jalurnya dalam memberantas korupsi. Tapi apa yang didapat Fahri dengan ide itu? Ia dihujat, media kompak menyebutnya anti pemberantasan korupsi, ia bahkan disebut-sebut sebagai pelaku korupsi yang menjadi target KPK, nah sebagai langkah perlawanan, Fahri mengusulkan pembubaran KPK.<br />
<br />
Masih ingat penetapan status tersangka kepada Lutfi Hasan Ishak yang kini sudah didakwa 18 tahun penjara ? saat itu para pembenci PKS kompak mengatakan bahwa KPK tidak mungkin sembarangan menetapkan orang sebagai tersangka. Pasti sudah ada alasan dan bukti yang cukup. KPK adalah satu-satunya lembaga yang masih layak dipercaya di negeri ini, begitu kira-kira pendapat kebanyakan orang Indonesia.<br />
<br />
Lalu ingat juga penetapan Surya Darma Ali sebagai tersangka menjelang Pilpres 2014? Saat itu para pendukung Jokowi juga kompak mengatakan bahwa KPK tidak mungkin politis, KPK adalah lembaga yang bersih dan harus dipercaya. Apapun kata KPK adalah sabda yang tak boleh dibantah. Kalau ada yang menentang keputusan KPK, mereka disebut sebagai pembela koruptor. Ya begitulah, akhirnya banyak simpatisan Prabowo saat itu dianggap pembela koruptor karena berusaha untuk memberikan pendapat berbeda tentang Surya Darma Ali.<br />
<br />
Lalu ingat ketika Presiden Jokowi melibatkan KPK dalam pemilihan menteri kabinet kerja? Para pendukung Jokowi membesar-besarkannya dan itu semakin menguatkan opini publik bahwa KPK adalah lembaga paling bersih dan paling pantas bersabda tentang pemberantasan korupsi di Indonesia.<br />
<br />
Nah, sekarang lihatlah hari ini, Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka saat statusnya adalah Calon Kapolri tunggal yang ditunjuk Presiden Jokowi. Saya surprise sekali melihat para pendukung jokowi yang membuat argument tak biasa, “KPK dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan politik tertentu”, ada juga yang bilang “KPK abuse of power”, argumen lain, “KPK cari sensasi”, juga “KPK ingin popularitas” dan banyak lagi komentar negatif lainnya tentang KPK dari para pendukung Jokowi. Sebenarnya argumen-argumen itu sudah biasa saya dengar, sudah enek malah. Tapi yang aneh sekarang, yang ngomong begitu para pendukung jokowi yang dulu mengelu-elukan KPK karena menangkap politisi-politisi kontra jokowi. Ketika orang-orang pro jokowi yang ditangkap, argumennya berbalik 180 drajat.<br />
<br />
Tunggu saja sebentar lagi, akan ada diantara mereka yang bilang, BUBARKAN KPK !!<br />
<br />
Selamat pak Fahri Hamzah, sebentar lagi anda punya pengikut.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-13630982516301759242015-01-13T17:34:00.000+07:002015-01-13T17:34:02.430+07:00IRONI MAYORITAS; TOLERANSI STANDAR GANDA(ditulis bulan Agustus 2014)<br />
Beginilah Kita di 69 Tahun Usia Kemerdekaan Kita.<br />
<br />
di bogor, tepatnya di komplek Taman Yasmin, warga menolak pembangunan gereja karena dianggap memalsukan tnda tangan perestuan warga. akibatnya slama bertahun2, warga bogor diserang media dgn pernyataan intoleran, anti HAM, merampas kebebasan beribadah org lain, dan stigma2 negatif lainnya. bayangkan, masalah yg hanya di komplek yasmin itu mnjadi berita nasional yg terus dibesar2kan.<br />
<br />
tapi di bali, masyarakat turun aksi ke jalan2 utama kota utk memprotes penggunaan jilbab di hypermart, menolak pngembangan bank syari'ah, menggagalkan pembangunan mushalla, melakukan kampanye negatif thd warung2 berlebel halal, dan kita saksikan, tak ada satupun media nasional mainstrem yg memberitakannya. yg ada, masyarakat bali justru dianggap memegang teguh kearifan lokalnya.<br />
<br />
lalu lihatlah fenomena lain. ketika ada diantara ummat islam yg menyuarakan penolakan thd komunitas LGBT, media mainstrem ramai2 mengatakan bahwa tidak seharusnya kita mengatur urusan pribadi org lain. bahkan pemerintah didesak utk melegalkan LGBT karena alasan HAM. "negara tidak boleh mengatur kehidupan pribadi org, negara hanya harus mengatur kehidupan kebersamaan kita sbg bangsa", bgitu argumennya.<br />
<br />
tapi coba lihat ketika ada ustad yg poligami, media dan org2 anti islam itu mengatakan "pemerintah harus membuat aturan yg melarang poligami karena poligami itu merendahkan kaum wanita". bukankah poligami juga merupakan urusan pribadi kawan??<br />
<br />
ahh sudahlah, beginilah bangsaku. maafkan kami INDONESIA, kami telah gagal memaknai semangat bhineka tunggal ika.<br />
<br />
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA<br />
Jayalah Bangsaku... !!!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-67705739894535436632015-01-13T17:30:00.003+07:002015-01-13T17:30:35.406+07:00INDONESIA HEBAT, REVOLUSI MENTAL DAN DEAKTIVASI AMYGDALAketika dulu B.J. Habibie hendak menjadikan anaknya seorang pejabat negara, orang2 mencurigainya dan menganggapnya sbg tindakan nepotisme, tidak profesional dan tidak berfikir tentang kemajuan bangsa.<br />
<br />
pun ketika SBY mengangkat saudara iparnya mnjadi panglima TNI, orang2 mnyebutnya nepotisme dan jauh dr semangat mnjadikan indonesia hebat.<br />
tapi ketika yg dijadikan mentri adalah puan maharani (putri mahkota dinasti mega), rini sumarno (aktor BLBI yg bhkn sudah dikasi tanda merah KPK), sbagian org mnyebutnya profesional dan kabinet kerja.<br />
<br />
begitulah mereka mendefinisikan jargon #IndonesiaHebat<br />
<br />
ketika dulu anis matta poligami, orang2 bilang anis tdk bisa mnjadi tokoh teladan yg baik. saat anis membela diri dgn mngatakan itu masalah pribadi, org2 bilang bhwa sbg tokoh, kehidupan pribadi anis adalah juga kehidupan publiknya, karena dia akan mnjadi contoh serta teladan bagi masyarakat.<br />
<br />
ketika prabowo pakai kuda mewah, orang2 bilang prabowo tidak peka thd pnderitaan masyarakat miskin. ia tdk bisa menjadi contoh yg baik bagi masyarakat.<br />
<br />
tapi ketika susi pudjiastuti, si perempuan perokok bertato jd mentri, org bilang "yg pnting profesional, masalah rokok dan tato adalah masalah pribadi".<br />
<br />
apakah mentri bukan tokoh panutan?? begitulah mereka mendefinisikan #RevolusiMental<br />
<br />
ini menunjukkan masyarakat kita sedang sakit jiwa. memberlakukan standar ganda. menganggap benar apapun kesalahan tokoh pujaan dan menganggap salah apapun yg dilakukan tokoh yg dibenci. dlm ilmu biologi, fenomena ini bs terjadi karena ada proses menon-aktifkan hormon amygdala, hormon yg membuat org bisa berfikir rasional dan objektif. ketika hormon amygdala tidak aktif, maka otak tdk lagi rasional dan objektif dlm menilai. spt seseorang yg sdang jatuh cinta pd lawan jenis. apapun yg dilakukan org yg dicinta, itu dianggap sesuatu yg bagus.<br />
<br />
#DeaktivasiAmygdalaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-6502797562788863752015-01-13T17:27:00.003+07:002015-01-13T17:27:29.675+07:00Menimbang Perlu / Tidaknya Menaikkan Harga BBMsupaya lebih fair, saya mencoba merangkum pendapat orang-orang yang pro kenaikan harga BBM dan yang anti terhadap kebijakan itu. semua argumen ini sebenarnya dibangun sejak lama, kapanpun dan siapapun pemerintah yang menaikkan harga BBM, pasti alasan-alasan ini yang jadi argumen "ilmiah"<br />
<br />
<b>A. yang PRO subsidi BBM dicabut / dikurangi (harga BBM naik)</b><br />
<br />
1. subsidi BBM tidak tepat sasaran. orang kaya yang banyak menikmati subsidi itu. kebanyakan orang miskin yang harusnya dapat subsidi itu ga punya kendaraan untuk diisiin BBM, jadi mereka ga pernah menikmati subsidi itu.<br />
<br />
2. mengalihkan subsidi BBM untuk membangun infrastruktur guna mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi<br />
<br />
3. subsidi BBM membuat energi alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti biodiesel, biofuel tidak dapat berkembang karena gagal saing di pasar (karena BBM bersubsidi lebih murah daripada biofuel)<br />
<br />
4. subsidi BBM membuat masyarakat manja dan tidak produktif<br />
<br />
5. harga BBM yang murah didalam negeri membuat banyaknya tindak kriminal penyelundupan BBM bersubsidi ke luar negeri<br />
<br />
<b>B. yang anti kenaikan BBM</b><br />
<br />
1. kenaikan BBM menyengsarakan rakyat kecil, membuat mereka menjadi masyarakat yang semakin terpinggirkan<br />
<br />
2. karena BBM menguasai hajat hidup orang banyak, sesuai pasal 33 UUD 45 maka seharusnya BBM digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. karena harga BBM berpengaruh langsung pada daya beli masyarakat, maka semestinya negara menjamin harga BBM itu tidak membuat kehidupan masyarakat semakin sulit.<br />
<br />
3. kenaikan harga BBM menyebabkan inflasi<br />
<br />
<b>C. Kesimpulan</b><br />
<br />
jadi, orang yang pro kenaikan harga BBM itu lebih banyak menggunakan pertimbangan pragmatis seperti mendorong pertumbuhan produksi barang dan jasa (PDB), sedangkan yang kontra kenaikan harga BBM lebih banyak menggunakan pertimbangan pilosofis, moralis, politis, dan emosional.<br />
sekarang mari kita renungkan:<br />
<br />
1. baik yang pro maupun kontra kenaikan harga BBM, mereka sama-sama sepakat bahwa dalam jangka pendek, kenaikan harga BBM menyebabkan inflasi dan menyusahkan rakyat. jadi sampai disini, orang yang pro kenaikan BBM itu seolah dengan sengaja "mengorbankan masyarakat miskin" demi mewujudkan ambisi untuk mendapatkan nilai PDB yang tinggi.<br />
<br />
2. untuk mengantisipasi dampak jangka pendek itu, pemerintah memberikan kompensasi jangka pendek dalam bentuk BLT, KIS, dan sejenisnya. asumsinya, uang itu bisa dipakai masyarakat miskin untuk mengatasi dampak inflasi karena kenaikan harga BBM. faktanya, hasil studi menunjukkan bahwa kebanyakan uang kompensasi itu dipakai untuk keperluan mendesak yang sekali pakai langsung habis, seperti bayar hutang, bayar uang sekolah anak, dll. jadi uang itu tdk bisa membantu masyarakat untuk mengatasi dampak inflasi. akibatnya, mereka harus berhutang lagi utk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal (jadi tambah miskin).<br />
<br />
3. pertumbuhan barang dan jasa (PDB) itu sebenarnya menguntungkan siapa sih?? golongan orang kaya atau golongan masyarakat miskin? saya tidak berani menjawab soal ini. banyak ekonom beda pendapat soal ini.<br />
<br />
nah,, kalau pendapat saya pribadi.<br />
<br />
1. kenaikan harga BBM itu memang tidak bisa dihindari. asalkan subsidi itu dialihkan untuk membangun DAERAH bukan PULAU JAWA. fokuskan pengalihan subsidi itu untuk pemerataan. supaya daerah non jawa segera mengejar ketertinggalannya. supaya daerah non jawa tidak lagi merasa dijajah oleh pulau jawa.<br />
<br />
2. seharusnya kenaikan harga BBM itu dilakukan di tahun anggaran 2015. jangan paksa sekarang. karena UU APBNP 2014 masih berjalan dan dalam UU itu asumsi harga minyak dunia yang dipakai kan $105. jadi sepanjang tahun anggaran ini masih aman lah anggaran kita. silahkan rencanakan kenaikan untuk APBN tahun berikutnya. supaya pemerintah tidak terbiasa melanggar UU yang disepakati bersama DPR.<br />
<br />
itu dulu lah...<br />
sekian dan terimakasih.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-83982716290242491552014-03-31T16:37:00.001+07:002014-03-31T16:37:10.819+07:00<b>JOKOWI = UMPAN BONEKA PDIP</b><br />
<br />
Ada dua kemungkinan dibalik pencapresan jokowi oleh PDIP (tentu menurut pandangan sy pribadi):<br />
<br />
1. PDIP hanya ingin mengeksploitasi jokowi utk memenangkan pileg. nanti klo sudah menang pileg, keputusan soal capres bisa berubah. ingat, alasan pencapresan jokowi oleh PDIP (mnurut pngakuan mereka) adalah karena dinamika politik. bisa saja nanti stelah pileg, dinamika pilitik mnjadi alasan pmbatalan pencapresan ini.<br />
<br />
atau<br />
<br />
2. mahar jokowi oleh para cukongnya kpd megawati terlampau menggiurkan utk ditolak. ini ibarat menjual kekuasaan, bayangkan: jabatan yg dijual adalah jabatan presiden, tentu harganya tak murah. bukan hanya scara materi, tp juga lainnya.<br />
<br />
apapun itu, hal ini menunjukkan bahwa jokowi adalah pemburu jabatan yg sok berlagak polos.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-82739173054175124402013-12-12T05:22:00.002+07:002013-12-12T05:22:50.824+07:00Indonesia, Budak Negara Maju di WTO ??Tidak terasa air mata menetes tiba-tiba menyaksikan berita tentang perkembangan perundingan di konfrensi World Trade Organization (WTO) di Bali..<br />
<br />
Bagaimana mungkin WTO bisa melarang kita untuk memberikan subsidi pertanian yg besar utk petani2 kita, smentara negara2 maju diizinkan utk mensubsidi sektor pertaniannya secara bebas. Selama ini AS mensubsidi petaninya senilai Rp 1.100 T, UE Rp 1.300 T dan RI hanya Rp 140 T, sedang india sekitar Rp 200-an T.<br />
<br />
Selama ini produk pertanian kita gagal bersaing di pasar (baik pasar domestik maupun global) bukan karena kualitasnya yg buruk, tp karena harganya tinggi. Harga produk pertanian kita tinggi karena biaya produksinya tinggi, sebab subsidi pemerintah utk sektor pertanian kecil. Harga produk pertanian negara maju lebih murah karena subsidi pemerintahnya besar.<br />
<br />
Perundingan WTO di bali bertujuan utk menciptakan perdagangan global yg berimbang.<br />
Oleh karenanya negara2 berkembang datang ke bali utk mmperjuangkan agar WTO mengizinkan negara berkembang utk menaikkan subsidi pertaniannya menjadi 15%. Tapi negara2 maju menghalangi keinginan negara berkembang itu.<br />
India memimpin negara2 berkembang utk menolak ketidakadilan sistem perdagangan dunia itu.<br />
Anehnya, Indonesia yg negara agraris ini justru mendukung paket kebijakan yg dibawa negara2 maju utk menghalangi niat negara berkembang meningkatkan subsidi pertaniannya.<br />
<br />
Sebagai tuan rumah, Indonesia harusnya memanfaatkan posisi itu utk memperjuangkan kepentingan nasional yg juga menjadi kepentingan negara2 berkembang lainnya, bukn justru menjadi pengekor atau bahkan budak bagi negara-negara maju yg ingin mempertahankan hegemoni penindasan ekonominya atas negara2 berkembang.<br />
<br />
Sikap indonesia yg mendukung negara2 maju itu sama artinya dgn membunuh petani lokal dan mengancam kedaulatan pangan nasional. Kita benar2 berada dlm jebakan negara maju utk menciptakan krisis pangan di masa depan.<br />
<br />
Benarkah ekonomi kita sudah merdeka??Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-7299155424462034572013-09-25T16:32:00.000+07:002013-09-25T16:32:01.541+07:00Agribisnis Tembakau Lombok = Eksploitasi SemuOleh: Muhammad Nurjihadi, M.Si<br />
<br />
Bagi sebagian masyarakat Pulau Lombok, tembakau tidak sekedar menjadi komoditas ekonomi, tapi juga telah menjelma menjadi tradisi. Tidak peduli untung atau rugi, setiap tahun mereka selalu bergairah mengusahakan tembakau. Ironisnya, beberapa tahun belakangan ini kita lebih sering mendengar keluhan petani yang rugi atau menyisakan hutang di akhir musim tanam tembakau. Komoditas yang selama ini dianggap sebagai pencipta kesejahteraan masyarakat pedesaan Pulau Lombok justeru menjebak para petaninya ke dalam jeratan hutang yang semakin menumpuk dari tahun ke tahun.<br />
<br />
Saya ditakdirkan untuk lahir dan besar di lingkungan petani tembakau. Orangtua dan sebagian besar tetangga saya adalah masyarakat pelaku ekonomi tembakau, baik sebagai petani, pengomprong, buruh maupun pemodal. Takdir ini memungkinkan saya untuk memahami dan merasakan segala keluh kesah petani tentang usaha musiman ini. Satu fakta yang sebenarnya tidak masuk akal adalah bahwa petani tembakau selalu mengeluhkan kerugian yang dialaminya pada akhir musim tanam sehingga berujung pada penumpukan hutang. Komoditas tembakau yang merupakan komoditas komersil bernilai tinggi (high value commodity) dan dibangga-banggakan oleh pemerintah daerah NTB sebagai komoditas unggulan ternyata menjebak para petani ke dalam jebakan hutang yang tidak disadarinya.<br />
<br />
Rasa penasaran tentang ironi diatas membuat saya melakukan studi khusus untuk mengetahui kenapa komoditas unggulan yang juga dibanggakan masyarakat Lombok ini banyak menjerat petani ke dalam jebakan hutang. Dengan menggunakan 100 orang responden yang tersebar di 10 desa di dua kabupaten, yakni Lombok Timur dan Lombok Tengah, saya menelusuri jawaban untuk pertanyaan penelitian itu. 90% responden menyatakan keluhan yang sama dengan keluhan yang saya dengar di lingkungan tempat tinggal saya, yakni terus menumpuknya hutang produksi dari tahun ke tahun tanpa mampu dibayar. Secara umum saya menemukan setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, yakni: (1) Minimnya akses permodalan petani; (2) Kegagalan dalam kontrol pasar; (3) Lemahnya keberpihakan ekonomi politik pemerintah; (4) Maraknya bisnis gelap oknum perusahaan; dan (5) Inefisiensi penggunaan tenaga kerja.<br />
<br />
Minimnya akses permodalan membuat petani yang memang miskin dan tidak punya modal itu harus meminjam modal kepada pihak lain dengan bunga tinggi. Modal itu umumnya tidak didapatkan dari lembaga keuangan resmi, melainkan dari pendonor perserorangan. Tidak ada bank yang berkenan meminjamkan modal langsung kepada petani. Akibatnya bunga pinjaman yang harus dibayar petani menjadi sangat tinggi. Sebagian besar responden mengaku meminjam modal dengan bunga hingga 50%. Mereka menyebutnya sebagai “bank 46”, artinya “minjam empat kembali enam” atau dengan kata lain berbunga 50%. Sebagian responden bahkan ada yang menyebut bunga pinjaman mencapai 100% yang mereka sebut sebagai “bank 12” atau “pinjam satu kembali dua”. Bunga pinjaman yang tinggi ini membuat total biaya usahatani menjadi sangat tinggi. Laporan-laporan analisis usahatani tembakau yang dibuat pemerintah maupun perusahaan selama ini mengabaikan fakta ini. Akibatnya menurut perhitungan dalam laporan itu, petani selalu untung dalam usahataninya. Hal inilah yang menyebabkan laporan usahatani itu selalu bertolak belakang dengan realitas sosial ekonomi petani tembakau.<br />
<br />
Ekspektasi berlebihan masyarakat Pulau Lombok terhadap usahatani tembakau telah banyak mempengaruhi prilaku sosial ekonomi masyarakat. Setiap tahun semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk ikut mengusahakan tembakau. Akibatnya kebutuhan lahan untuk budidaya tembakau semakin meningkat. Pasar merespon peningkatan permintaan lahan ini dengan meningkatnya harga sewa lahan. Peningkatan biaya sewa lahan itu kemudian berakibat pada peningkatan biaya produksi secara keseluruhan. Itu juga berarti penurunan tingkat keuntungan petani. Kegagalan dalam mengontrol pasar juga terjadi pada saat pemasaran hasil (tembakau krosok). Petani sering kali mendapatkan harga yang rendah ketika menjual tembakaunya karena alasan over supply, dan sebagainya. Kondisi itu membuat penerimaan petani menjadi rendah sementara biaya yang dikeluarkan dalam proses produksinya tinggi. Hal itu tentu saja membuat keuntungan petani menjadi rendah.<br />
<br />
Secara global, komoditas tembakau merupakan salah satu komoditas penting yang nilai pangsa pasarnya mencapai US$ 378 Milliar. Negara-negara penghasil tembakau terbesar di dunia seperti China, Amerika, Brazil, Jepang, dan lainnya selalu berusaha untuk menguasai pangsa pasar tembakau di negara lain, termasuk di Indonesia. Untuk mewujudkan misi penguasaan pangsa pasar Indonesia itu, maka kekuatan ekonomi tembakau global itu harus mampu melemahkan atau bahkan mematikan produksi lokal. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menjual produk tembakaunya dengan harga yang lebih rendah daripada harga tembakau lokal. Lemahnya keberpihakan pemerintah terhadap petani tembakau lokal dalam bentuk pengetatan impor membuat misi asing dalam menguasai pangsa pasar tembakau lokal semakin mudah. Saat ini tembakau virginia yang berasal dari China merupakan pesaing utama tembakau virginia Lombok. Meski tembakau Lombok memiliki kualitas yang jauh lebih baik, namun harga tembakau China yang jauh lebih rendah membuat pasar tembakau virginia Lombok menjadi kian terbatas. Hal ini terbukti dengan semakin berkurangnya kuota pembelian perusahaan dari tahun ke tahun. Penurunan kuota pembelian tanpa pengurangan produksi oleh petani membuat kondisi “over supply” menjadi fenomena tahunan yang seolah mengabadi. Parahnya, setiap klaim over supply itu muncul akan selalu berakibat pada penurunan harga tembakau di level petani.<br />
<br />
Tidak cukup dengan itu, petani tembakau sejauh ini banyak mengalami kerugian juga karena adanya praktek bisnis gelap yang dilakukan oleh oknum perusahaan. Oknum yang dimaksud disini adalah petugas perusahaan, baik Penyuluh Lapang (PL), grader, satpam atau bahkan lembaga perusahaan itu sendiri. Bisnis gelap itu dilakukan dengan ‘jual beli kuota’, sogok menyogok dalam aktifitas penjualan tembakau krosok dan atau kecurangan yang dilakukan dalam bentuk kebijakan resmi perusahaan. Semua responden yang bermitra dengan perusahaan mengeluhkan adanya jual beli kuota itu. Kuota penjualan yang mereka dapatkan dari perusahaan dijual ke pihak lain tanpa sepengetahuan mereka. Keluhan petani mitra ini dikuatkan dengan pengakuan petani-petani swadaya yang mengaku harus membayar sejumlah uang tertentu kepada oknum perusahaan jika ingin menjual tembakaunya langsung ke perusahaan. Karena pembelian tembakau dilakukan perusahaan dengan berbasis kuota yang telah disepakati diawal, seharusnya perusahaan hanya membeli tembakau dari petani mitranya dengan batasan kuota yang telah disepakati diawal. Namun penjualan kuota yang dilakukan oknum perusahaan memungkinkan petani swadaya untuk menjual tembakaunya ke perusahaan dengan konsekuensi harus membayar sejumlah uang tertentu kepada oknum perusahaan tempatnya menjual produk tembakaunya.<br />
<br />
Terakhir, faktor yang menyebabkan rendahnya keuntungan petani itu adalah inefisiensi dalam penggunaan tenaga kerja. Kebanyakan petani mempekerjakan buruh tidak dengan seperangkat aturan profesional, melainkan dengan mengikuti tradisi atau kebiasaan masyarakat. Akibatnya buruh yang dipekerjakan petani sering kali datang terlambat dan pulang cepat. Selain itu, banyaknya petani juga membuat kebutuhan akan buruh meningkat tajam. Tidak mudah bagi petani untuk bisa mendatangkan buruh karena harus bersaing dengan petani lainnya. Persaingan dalam perebutan buruh ini membuat nilai upah buruh meningkat. Peningkatan nilai upah ini tentu meningkatkan biaya operasional petani.<br />
<br />
Semua faktor diatas menunjukkan bahwa petani tembakau lemah (atau bahkan mungkin diperlemah) pada dua aspek sekaligus, yakni aspek produksi dan aspek pemasaran. Minimnya sumber permodalan, tingginya biaya sewa lahan dan upah buruh membuat biaya operasional petani menjadi tinggi. Sementara di sisi lain, gempuran tembakau impor dan adanya bisnis gelap oknum perusahaan membuat harga jual tembakau petani menjadi rendah. Akibatnya keuntungan yang diterima petani menjadi sangat rendah atau bahkan rugi. Hal inilah yang menyebabkan kenapa setiap tahun petani lebih sering menghitung hutang daripada menghitung untung dalam usaha agribisnis tembakaunya.<br />
<br />
Pertanyaan lain yang muncul adalah, kenapa petani tetap mengusahakan tembakau jika ternyata setiap tahun mereka mengalami kerugian?. Hal ini disebabkan karena petani telah mengalami ketergantungan terhadap usahatani tembakau ini. Ketergantungan itulah yang membuat usahatani tembakau menjadi tradisi ekonomi bagi sebagian masyarakat Pulau Lombok. ketergantungan itu disebabkan karena tidak adanya alternatif usaha lain yang menjanjikan, adanya setting sosial budaya yang mendorong petani untuk terus mengusahakan tembakau, serta ekspektasi berlebihan masyarakat terhadap usahatani tembakau. Setting sosial budaya yang dimaksud dapat terjadi secara alamiah sebagai respon sosial atas fenomena ekonomi tembakau atau bisa juga terjadi dengan cara disengaja (<i>by design</i>) oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingannya. Ketergantungan inilah yang menyebabkan petani tetap mengusahakan tembakau meskipun mereka tau dengan pasti bahwa setiap tahun mereka lebih sering menghitung hutang daripada menghitung untung. Kondisi ini sama artinya dengan melakukan eksploitasi terhadap diri sendiri (<i>self exploitation</i>) yang bersifat tersembunyi (<i>hidden exploitation</i>). Bahkan jika terbukti bahwa setting sosial budaya yang dijelaskan diatas merupakan setting yang disengaja (<i>by design</i>), maka eksploitasi itu sesungguhnya dilakukan oleh pihak lain terhadap petani tembakau Pulau Lombok.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-14041012630009517452013-04-24T15:09:00.002+07:002013-04-24T15:09:40.472+07:00MENCARI SOLUSI DITENGAH KONTROVERSI TEMBAKAU: Belajar Dari Perkembangan Agribisnis Tembakau di Pulau LombokOleh: Muhammad Nurjihadi<br />
<br />
Tembakau adalah komoditas yang kontroversial. Bagi sebagian masyarakat, terutama di tiga provinsi penghasil utama tembakau, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Tengah tembakau merupakan primadona, jalan hidup (way of life), sumber pendapatan utama, dan bahkan sudah menjelma menjadi tradisi ekonomi yang sulit dihentikan. Fakta sosio-ekonomi seperti ini dihadapkan pada fakta lain dimana tembakau merupakan bahan baku utama produk rokok yang berbahaya bagi kesehatan. Tidak hanya itu, beberapa jenis tembakau juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup dalam proses pengolahan dan pengusahaannya. Tembakau jenis Virginia misal, Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Pulau Lombok merupakan pensuplai rata-rata 80% produk tembakau Virginia nasional setiap tahun. Untuk dapat mensuplai tembakau sebanyak itu dibutuhkan proses pengomprongan atau pengovenan yang memerlukan bahan bakar untuk melakukannya. Dimasa lalu, pemerintah memberikan subsidi minyak khusus kepada petani tembakau untuk keperluan pengomperongan itu. Subsidi itu dicabut sejak tahun 2008 dan sejak saat itu petani beralih menggunakan bahan bakar alternatif seperti batu bara, kayu bakar, dan sebagainya. Akibatnya banyak kawasan hutan yang menjadi gundul di wilayah Provinsi NTB karena ditebang untuk keperluan pengovenan tembakau itu.<br />
<br />
Secara global, Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh penghasil utama tembakau. Pada tahun 2007 total produksi tembakau dunia mencapai 6.311.103 ton. Dari jumlah itu, Indonesia menyumbang 164.851 ton (2,6%). Jika diranking, Indonesia berada pada urutan ke 5 sebagai produsen daun tembakau terbesar dunia. Adapun produsen terbesar adalah China dengan 2.397.200 ton (38%), disusul Brasil dengan 919.393 ton (14,6%), India dengan produksi 555.000 ton (8,8%), dan Amerika Serikat yang memproduksi 353.177 ton (5,6%). Sedangkan sisanya tersebar di beberapa negara seperti Pakistan, Italia, Turki, Zimbabwe, Yunani, dan lain-lain (FAO, 2007). Sementara didalam negeri, 90% produksi tembakau disumbang oleh tiga provinsi yaitu Jawa Timur (40%), Nusa Tenggara Barat (30%), dan Jawa Tengah (20%). Sedangkan sisanya menyebar di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Lampung, Bali, dan yang lainnya (Statistik Perkebunan Indonesia, 2010-2012).<br />
<br />
Kontribusi ekonomi komoditas tembakau tidak hanya dapat dilihat pada besarnya sumbangan komoditas ini terhadap pendapatan Negara, baik dalam bentuk cukai, pajak maupun retribusi daerah. Kontribusinya juga dapat dirasakan langsung oleh petani tembakau dan masyarakat disekitar mereka. Menurut catatan Dinas Perkebunan Provinsi NTB (2012), di Pulau Lombok, komoditas tembakau dapat menyerap sekitar 124.000 tenaga kerja pedesaan setiap tahun dengan potensi perputaran uang pada musim tembakau mencapai Rp 1,5 Trilliun. Angka ini belum termasuk serapan tenaga kerja tidak langsung karena adanya aktifitas ekonomi tembakau seperti berkembangnya pusat-pusat perdagangan baru, meningkatnya transaksi ekonomi, dan sebagainya. Selain itu, peran tembakau dalam membangun perekonomian daerah di Pulau Lombok juga dapat dilihat dari semakin meningkatnya kemampuan masyarakat petani untuk mengakses pendidikan, pemukiman dan layanan kesehatan yang relatif memadai bagi anggota keluarganya.<br />
<br />
Semua fakta diatas membuat masyarakat di Pulau Lombok menjadi kian tergantung pada agribisnis tembakau. Ketergantungan itu bahkan telah menjelma menjadi sebuah tradisi yang sulit dihentikan. Sementara di sisi lain, tekanan dan kampanye anti tembakau terus disampaikan oleh para pegiat kesehatan. Kecenderungan peningkatan jumlah perokok serta peningkatan kasus sakit akibat merokok semakin mendorong para aktivis anti rokok itu untuk lebih giat mengkampanyekan STOP TEMBAKAU. <br />
<br />
Memaksa petani tembakau untuk berhenti mengusahakan tembakau dengan alasan apapun adalah sebuah tindakan kriminalisasi dan berpotensi menyebabkan peningkatan poverty rate secara signifikan. Sementara membiarkan petani tembakau terus berproduksi dan mensuplai industri rokok juga berarti pembiaran terhadap candu pada racun yang dapat menyebabkan orang sakit bahkan mati. Disinilah pemerintah terjebak pada dilema berkepanjangan. Menikmati keuntungan ekonomi di satu sisi dan membiarkan orang mati karenanya di sisi lain.<br />
<br />
Untuk menentukan solusi terbaik dari dilema diatas, kita harus mendeteksi dulu apa yang menyebabkan ketergantungan pada komoditas tembakau itu terjadi. Studi yang dilakukan Nurjihadi (2011) menjelaskan bahwa ketergantungan itu terjadi karena beberapa hal, yaitu: (1) skill yang terwariskan dari generasi ke generasi; (2) kondisi sosial dan agroklimat yang dianggap hanya cocok untuk tembakau; (3) nilai ekonomi komoditas tembakau jauh lebih besar dari pada komoditas lain; dan (4) jaminan pasar dan stabilitas harga tembakau yang lebih baik. <br />
<br />
Berdasarkan kesimpulan Nurjihadi itu, maka kita dapat merumuskan program pemberdayaan petani tembakau untuk membantu mereka lepas dari ketergantungan terhadap agribisnis tembakau. Disinilah penulis akan mengambil peran, memberdayakan masyarakat petani tembakau yang tujuan utamanya adalah mengalihkan perhatian mereka dari agribisnis tembakau dengan cara disibukkan dengan program-program pemberdayaan tersebut. Program persebut tentu harus memiliki nilai lebih sebagaimana yang dimiliki komoditas tembakau berdasarkan kesimpulan Nurjihadi diatas. Dengan demikian, diharapkan dalam jangka panjang dapat membuat petani tembakau secara sadar dan sukarela berhenti mengusahakan tembakau dan memilih untuk mengusahakan yang lain sesuai program pemberdayaan. Pemikiran ini tentu tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dan upaya serius pemerintah. Pemerintah dapat menggunakan dana penerimaan cukai tembakau untuk keperluan ini.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-3845987056500035112013-04-19T15:57:00.003+07:002013-04-19T15:57:34.685+07:00FUTURE TAIWAN-ASEAN RELATIONSHIP, BLESSING OR DISASTER : THEORETICAL ANALYSISBy. Muhammad Nurjihadi, S.P<br />
Post Graduate Student of Regional and Rural Development Planning Sciences, <br />
Bogor Agricultural University, Indonesia<br />
<br />
<br />
Political status of Taiwan was not clear until now. People’s Republic of China claimed that Taiwan is one of those regions. But in the other side, Taiwan claimed that they are an independent country. Because of China’s economic performance, most countries in the world give their support to China about this conflict. Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) are also give their support to China. More than a support, ASEAN and China make a good relationship in economic with China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA). Moreover, ASEAN also make a good relationship with some East Asian countries like Japan and South Korea. They call it ASEAN+3. This relationship make Taiwan become a marginalized country in the region.<br />
<br />
More than marginalized, ASEAN bilateral relationship with other countries in the region make Taiwan suffered economic losses because of increasing transaction cost for accessing international market. This condition encourages Taiwan to build good relationship with ASEAN also. But China always obscured Taiwan’s effort. Many people or scientists believe that ASEAN-Taiwan Free Trade Agreement (ATFTA) will be realized in future. If this relationship will become true, how can this relationship influencing political, economic and social condition in both. Is it will be a blessing for both or exactly it will be a disaster.<br />
<br />
Base on theoretical analysis, we make some simulation to show what will be happen if the relationship between ASEAN and Taiwan realized. First simulation is that the relationship will be a good influence for both. Minimization of economic barrier will increase economic interaction between Taiwan and ASEAN. So it will increase investment value from Taiwan in ASEAN and make Taiwan easy to access international market, especially in the region. The second simulation is the relationship will make some problem like political problem (pressuring from china for example, it will increase political tension in the region), economic problem like backwash effect of the relationship, it will make ASEAN suffered economic losses because of Taiwan exploitation in ASEAN resources. So, the relationship between Taiwan and ASEAN in the future is probably create a positive influence (blessing) or probably also create a negative influence (disaster).<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-77875213902136680802013-02-22T06:44:00.000+07:002013-02-22T06:44:42.476+07:00Kekuasaan Dalam Perspektif Ekonomi Politik KapitalismeOleh: Muhammad Nurjihadi<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8-35VS3JShdfqMAFrpnxVDuBMKqLECYr2oRVwxskXg0TaK0HXmLzB5UBoauPP6PB-NTB_osygkLnQzleu3jk37tAhZcESAxkhBt3VajXpJAJCZ6Nx-a7CNy5QjKsP9KF1ch93LjsjHN7w/s1600/Capitalissm.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8-35VS3JShdfqMAFrpnxVDuBMKqLECYr2oRVwxskXg0TaK0HXmLzB5UBoauPP6PB-NTB_osygkLnQzleu3jk37tAhZcESAxkhBt3VajXpJAJCZ6Nx-a7CNy5QjKsP9KF1ch93LjsjHN7w/s320/Capitalissm.jpg" /></a><br />
Caporaso dan Levine (2008) menyatakan bahwa salah satu cara untuk memahami ekonomi politik adalah dengan memandang bahwa ekonomi terkait dengan urusan pribadi dan politik terkait dengan urusan publik. Interaksi antara urusan pribadi dan urusan publik inilah yang membentuk logika ekonomi politik. Ketika berbicara soal kepentingan publik, maka kita juga harus berbicara soal kekuasaan. Kekuasaan merupakan bentuk pengungkapan dari ide bahwa untuk mencapai tujuan kita, maka kita harus melakukan sesuatu untuk mempengaruhi dan merubah dunia di sekitar kita. Kekuasaan sangat dekat maknanya dengan kemampuan mempengaruhi dan merubah. Ketika kita melakukan sesuatu untuk mempengaruhi dan merubah dunia di sekitar kita, umumnya kita mendapatkan tantangan atau hambatan (constrain) baik dari alam, orang lain maupun institusi-institusi sosial. Oleh karenanya, Weber (1986) mendefinisikan kekuasaan sebagai kemungkinan seorang pelaku dalam hubungan sosial untuk mampu melaksanakan kehendaknya sendiri meskipun dihadapkan pada banyak hambatan.<br />
<br />
Kekuasaan selalu berusaha untuk menyingkirkan atau paling tidak meminimalisir hambatan-hambatan kekuasaan itu, baik hambatan yang bersifat alamiah, hambatan yang datangnya dari orang lain maupun hambatan dari institusi-institusi sosial. Dengan demikian Caporaso dan Levine (2008) membagi kekuasaan itu menjadi tiga tipe, yaitu kekuasaan untuk mencapai tujuan dengan mengalahkan alam, kekuasaan terhadap orang lain dan kekuasaan bersama orang lain (menyangkut institusi-institusi sosial). Seseorang dikatakan memiliki kekuasaan terhadap alam jika orang itu mampu mencapai tujuannya meskipun ada hambatan dari alam seperti misalnya membajak tanah atau melakukan eksploitasi tambang. Pemahaman ini sejalan dengan doktrin Islam yang memandang manusia sebagai pemimpin (khalifah) atau pemegang kekuasaan terhadap alam. Adapun kekuasaan terhadap orang lain dapat diartikan sebagai pengendalian orang lain dengan cara mengendalikan insentifnya.<br />
<br />
Karena ekonomi politik banyak berbicara soal pemenuhan kebutuhan publik, maka kekuasaan dalam ekonomi politik tentunya merujuk pada pemegang kekuasaan negara (pemerintah). Sejarah peradaban manusia mencatat bahwa kekuasaan lahir dari ketidakmungkinan individu mengatur diri sendiri akibat banyaknya kepentingan yang saling berbenturan (Hamzah, 2011). Benturan-benturan kepentingan itu menyadarkan manusia untuk mengkonsolidasi diri, membentuk sebuah negara dan memberikan kekuasaan kepada pihak tertentu untuk mengatur kehidupan dirinya dengan harapan pihak yang diberikan kekuasaan untuk mengatur hidupnya itu bisa menjamin kesejahteraan dan keamanan hidupnya. <br />
<br />
Dalam konteks kekinian, kekuasaan yang dapat diartikan sebagai ‘kewenangan intervensi pemerintah’ bekerja dengan berbagai tipe. Evans dalam Yustika (2011) mengidentifikasi setidaknya ada empat tipe intervensi pemerintah yang bertujuan untuk mewujudkan peran pragmatis dan etisnya, yaitu custodian, demiurge, midwife, dan husbandry. Peran Custodian merujuk pada fungsi pemerintah dalam mengawasi, melindungi dan mencegah terjadinya prilaku ekonomi tertentu yang dipandang merugikan. Peran demiurge menginginkan negara berperan tidak hanya sebagai pengawas dan pelindung, tapi juga sebagai pelaku ekonomi. Peran ini banyak dimainkan pemerintah negara berkembang dengan menjalankan usaha seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. Midwife merupakan bentuk peran pemerintah yang memposisikan diri sebagai mitra swasta, terutama terhadap perusahaan-perusahaan pemula agar tidak jatuh karena kekalahan dalam persaingan pada mekanisme pasar. Sedangkan husbandry merupakan merupakan bentuk campur tangan negara untuk menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.<br />
<br />
Bagi para pembela kapitalisme, kekuasaan tidak ada dan tidak boleh ada dalam pasar. Kemunculan kekuasaan dianggap sebagai musuh yang harus dihambat dan dilawan karena dinilai akan menghambat tercapainya kesejahteraan maksimum. Para kapitalis itu berlindung dibalik argumen tersebut untuk mempertahankan status quonya. Mereka seolah lupa bahwa didalam pasar sesungguhnya ada kekuasaan, bahkan pasar itu sendiri memiliki kekuasaan, namun kekuasaan itu bersifat samar, tembus pandang dan seolah tidak terlihat (Caporaso dan Levine, 2008). Galbraith (1983) dalam Caporaso dan Levine (2008) bahkan juga menyimpulkan bahwa pasar adalah sarana yang memperlancar fungsi dari kekuasaan kapitalisme industrial dan sekaligus menyembunyikan kekuasaan itu. Tidak terlihatnya kekuasaan dalam struktur pasar sesungguhnya bukanlah suatu yang kebetulan, melainkan merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan kondisi yang menguntungkan dan menjadi landasan idiologis dari kapitalisme.<br />
<br />
Proses terbentuknya keseimbangan harga dalam mekanisme pasar dapat dijelaskan sebagai berikut. Setiap manusia diyakini memiliki kecenderungan untuk mementingkan diri pribadi. Sehingga segala aktifitas ekonomi setiap orang adalah untuk mendapatkan manfaat maksimum bagi dirinya. Seorang produsen misalnya memiliki kepentingan untuk mendapatkan laba (profit) maksimum, sementara konsumen memiliki kepentingan untuk mendapatkan kepuasan (utility) maksimum. Interaksi antara dua kepentingan untuk mendapatkan laba maksimum dan kepuasan maksimum inilah yang akan membentuk harga. Setiap orang dalam interaksi ini (baik produsen ataupun konsumen) bebas melakukan apa saja untuk memaksimumkan manfaat yang ia terima (Damanhuri, 2012). Karena setiap orang dalam interaksi ekonomi bebas melakukan apa saja untuk mendapatkan manfaat maksimum bagi dirinya, maka itu dapat mendorong setiap orang dalam interaksi ekonomi itu untuk memiliki (mendominasi) pengaruh dalam interaksi itu. Siapa yang berhasil mendominasi pengaruh dalam interaksi ekonomi itu, dialah yang menjadi penguasa dalam pasar itu. Memang kekuasaannya bersifat samar sebagaimana dikatakan Caporaso dan Levine, namun kesamaran kekuasaan itulah yang memungkinkan para penguasa tidak tampak itu untuk mendzalimi pihak lain yang lebih lemah. Jadi teori the invisible hand (tangan tuhan_tangan tak terlihat) juga berarti pembentukan kekuasaan tak terlihat. Dalam konteks ini, dominasi atau penguasaan pasar itu bisa dilakukan oleh pedagang (suplyer) ataupun pembeli (demander).<br />
<br />
Dengan demikian, kekuasaan dalam ekonomi politik tidak hanya di monopoli oleh pemerintah di suatu negara, tapi juga oleh struktur pasar yang terbentuk melalui interaksi ekonomi dalam mekanisme pasar. Artinya, penguasa pasar juga merupakan penguasa lain dalam ekonomi politik. Dalam beberapa kasus, penguasa pasar itu bahkan menjadi penguasa tunggal dalam ekonomi politik yang perannya lebih besar dari pada peran negara (pemerintah) sendiri. Todaro dan Smith (2006) menjelaskan bahwa setelah sempat mendapat kritik-kritik tajam secara teoritis, fundamentalisme pasar (market fundamentalism) kembali menguat pada tahun 1980-an dengan lahirnya sebuah paham baru yang merupakan reinkarnasi dari aliran neoklasik yang disebut sebagai kontrarevolusi neoklasik (neoclassical counterrevolution). Aliran ini menghendaki negara-negara berkembang untuk mengembangkan pasar bebas, menanggalkan campur tangan pemerintah dalam perekonomian nasional dan melakukan swastanisasi (privatisasi) perusahaan-perusahaan negara. menurut aliran ini, hanya dengan cara itu negara berkembang bisa mencapai efisiensi serta pertumbuhan ekonomi optimal. Lebih jauh, para penganut paham ini berpendapat bahwa ketertinggalan negara-negara berkembang selama ini bukanlah disebabkan karena sikap predatoris negara-negara maju sebagaimana dikatakan dalam teori ketergantungan. Ketertinggalan negara berkembang menurut paham ini lebih disebabkan karena inefisiensi alokasi sumber daya, korupsi serta pengaturan yang berlebihan dalam bidang ekonomi. Jadi menurut pemikiran ini, satu-satunya solusi untuk mendorong kemajuan suatu negara adalah dengan memastikan bahwa pasar bebas bekerja secara sempurna tanpa ada campur tangan pemerintah di negara tersebut. Dalam bahasa yang lebih lugas, dapat dikatakan bahwa paham neoclassical counterrevolution ini menginginkan agar kekuasaan para penguasa pasar lebih besar daripada kekuasaan negara itu sendiri.<br />
<br />
Dalam menjalankan hubungan kemitraan antara petani dan perusahaan mitra pada agribisnis tembakau virginia di Pulau Lombok, kita dapat mengidentifikasi siapa yang menjadi penguasa dalam interaksi ekonomi itu. Susrusa dan Zulkifli (2009) menyatakan bahwasanya kemitraan yang terjalin antara petani tembakau dan perusahaan mitra selama in terkesan menempatkan petani dalam posisi yang sangat lemah dimana petani diharuskan mengusahakan usahataninya berdasarkan analisa dan kepentingan perusahaan. Dalam hal ini, petani terlihat bukan sebagai petani mitra, tapi sebagai buruh tani perusahaan. Buruh tani yang bekerja diatas sawah miliknya sendiri dengan upah rendah. Kondisi ini menggambarkan betapa dalam interaksi ekonomi politik itu, kekuasaan utama berada di tangan perusahaan mitra. Pemerintah yang secara syah memegang kekuasaaan politik bahkan tidak pernah mampu melakukan intervensi agar petani menanam tanaman yang diinginkan pemerintah, tetapi kekuasaan yang terbentuk melalui mekanisme pasar sebagaimana yang terjadi dalam pelaksanaan agribisnis tembakau virginia di Pulau Lombok mampu melakukan itu.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-14378178165268868432013-02-19T05:58:00.002+07:002013-02-19T06:31:27.393+07:00JAKARTA UNTIDINESS, THE FACE OF INDONESIAN DEVELOPMENT FAILEDBy. Muhammad Nurjihadi<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipHv7ogsSfIbSeO_n_3Sb-eepcQ1V8rKy90xXnXC2-tFiJnvYMvkSUpJo0GdSPFprcG9HPCOed0s1l4Y0u6i6CuwHdcPkcdkunnQRuqAFmLFBXJ6CV7BT4B8zR8vNRDQE_sTuOtn8owQW1/s1600/ppw311008gt2.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipHv7ogsSfIbSeO_n_3Sb-eepcQ1V8rKy90xXnXC2-tFiJnvYMvkSUpJo0GdSPFprcG9HPCOed0s1l4Y0u6i6CuwHdcPkcdkunnQRuqAFmLFBXJ6CV7BT4B8zR8vNRDQE_sTuOtn8owQW1/s320/ppw311008gt2.jpg" /></a><br />
Traffic jammed, untidiness, dirty, flood, trash, and criminal are the dark face of Jakarta, capital city of Indonesia. In the other side, Jakarta is the central of civil movement, business office, NGO centre, and home of the richest people in Indonesia, even Jakarta also a religious movement centre. In the simple sentences, we can say that Jakarta is the centre of everything. Centre of government, centre of business, centre of socio culture activity, centre of civil movement, centre of poverty, centre of traffic jammed, centre of flood, trash and criminal.<br />
<br />
How Jakarta can be like that? It’s a simple think, because Jakarta has everything that are not owned by the other regions. Jakarta is like a sugar, it can invite many ant to come there. All of owned Jakarta is a sugar that was invited people from outside Jakarta to come and live in there. When people come to Jakarta, there are two possibilities, success or fail. First, if they become success, they will buy some vehicles, build or buy a house, and produce some descent. This condition creates traffic jammed and increase the density of Jakarta. Second, if they become failed, they will get survive by working in informal sector like PKL, ojeg, scavengers (pemulung), etc. Because their incomes are low, they build home traditionally in public land, especially in riverside. This is the cause of untidiness, dirty and flood in Jakarta. Usually, poor people have more children than the rich people. It makes the dirty houses growth faster and occupied more riverside. Who is wrong in this case?, the poor ? the rich ? or Jakarta ?.<br />
<br />
Let us talk about development history in Indonesia. In new order era (Soeharto’s regime), the government focus to stabilize Indonesian economics in macro level. Economic growth, inflation control, public infrastructure, and human investment had been development orientation. To get high economic growth, Indonesia must be a capitalist country. Capitalism is the classic economic ideology that was introduced by Adam Smith with his ‘invisible hand theory’. There are four pillars in capitalism ideology, (1) freedom; (2) selfish; (3) competition; and (4) profit oriented. Soeharto invited foreign investors to invest their capital in Indonesia. As a rich resource country, many investors come to Indonesia and build their business here. But Indonesian government must give some guarantee to follow capitalism principle: freedom, selfish, competition and profit oriented. <br />
<br />
Freedom mean that Indonesian government forbidden to instructed the investors about what, when, where and how to realize their business. Indonesian government just has an authority to give permission and get tax from the business. Selfish mean that Indonesia must give recognition for private property and protect them from criminal action. Competition mean that all of business activity must be perfect competition, and profit oriented mean that government must be respect to investors aim, that is to get high profit. To get high profit, there are some requirements, (1) high demand (market oriented); (2) cheap but educational labor; (3) good infrastructure; and (4) near from central government to do lobbying. Java Island is a most populated region in Indonesia. Populated region mean that there are a big market, and there are many labor surplus there. So the investors build their business central in Java because there are high demand (big market), and there are many labor surplus (cheap wage of labor). Another reason is because Java has better infrastructure than another Java region and near from central government.<br />
<br />
Although manufacturing or production activity do in another Jakarta (but still in java region), but each firm usually open their central office in Jakarta. Not only to do lobby, but also to build business network in national and international level. Another reason is that the investors live in Jakarta. This condition make Jakarta look more luxury and develop Jakarta economic significantly. Statistic show that 25% Indonesian GDP come from Jabodetabek region. It is the fact of regional disparities in Indonesia and it is not good for Indonesian future. <br />
<br />
Another impact of luxury Jakarta is rural migration. Many villager come to Jakarta to increasing their life quality. In their mind, Jakarta has everything they need. Like my explanation before that there are two possibilities will be haven at villager who come to Jakarta, be success and make Jakarta more jammed, or be failed and make Jakarta dirty. Both condition increase Jakarta density, and also increase household waste, the cause of Jakarta flood every year. So, the main idea of this article is that regional disparities increase rural migration to Jakarta and make Jakarta denser, jammed, dirty, and flood.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-4321829725486647162013-02-02T06:49:00.002+07:002013-02-02T06:49:55.256+07:00Siapa "Bermain" Dibalik Prahara PKS ??Oleh: Muhammad Nurjihadi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaz_1jd7EUb7tLmACQv_Po5OwhhvIxdNCSWnuv1J2RuvrbyWImD3uRqEDtN1l56SccHe8VHA4SiBTH551OIs3r8eP-aYgTdNxX-LdOW8z-qgqtMdLjDfQL6gwjS4x7_yFviA7vcWxSgmdM/s1600/PKS+8.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="200" width="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaz_1jd7EUb7tLmACQv_Po5OwhhvIxdNCSWnuv1J2RuvrbyWImD3uRqEDtN1l56SccHe8VHA4SiBTH551OIs3r8eP-aYgTdNxX-LdOW8z-qgqtMdLjDfQL6gwjS4x7_yFviA7vcWxSgmdM/s320/PKS+8.jpg" /></a></div>Dunia bergemuruh, seolah ada planet asing yang menghantam bumi ini. Begitulah gambaran perasaan jutaan kader PKS ketika secara tiba-tiba KPK menetapkan LHI sebagai tersangka kasus impor daging sapi yang kemudian diikuti dengan penangkapan dan penahanan dirinya. Tidak hanya kader, tapi rival politik, media, masyarakat, dan semua orang juga ikut tersentak kaget ketika kabar itu beredar. Sontak saja berita tentang LHI ini menghiasi lebih dari 50% space pemberitaan di media elektronik, menjadi headline nyaris di semua Koran, baik yang nasional maupun lokal. Juga menjadi tranding topic di media sosial facebook maupun twitter. <br />
<br />
Ada yang percaya bahwa memang ada skandal besar dalam peristiwa ini yang melibatkan banyak kader dan elit PKS. Namun banyak pula yang menganggap kasus ini penuh “kejanggalan”, tidak rasional dan tentu saja terkesan menyerang PKS. Banyak pakar menyebut kasus LHI ini “tidak wajar” karena beberapa alasan: (1) pemberian status tersangka tanpa pemeriksaan terlebih dulu terhadap LHI; (2) tuduhan suap yang katanya Operasi Tangkap Tangan (OTT), yang tertangkap tangan bukan LHI, tapi AF yang “mengaku” dekat dengan LHI; (3) surat penangkapan dari KPK sudah keluar hanya kurang dari 2 jam pasca penetapan dirinya sebagai tersangka, dan lain-lain. Semua itu memunculkan kesan bahwa kasus ini adalah murni kriminalisasi, konspirasi, dan pembunuhan karakter.<br />
<br />
KPK meradang dan menolak disebut melakukan konspirasi. Melalui Johan Budi, KPK menjelaskan kasus ini berkembang sedemikian cepat karena berasal dari “laporan masyarakat” dengan bukti yang cukup meyakinkan dari laporan itu. KPK merasa sudah bekerja on the track, sesuai hukum dan UU yang berlaku. Lalu siapa sebenarnya yang bermain dibalik kasus ini?? Dan apa tujuannya ??<br />
<br />
Ada beberapa analisa yang berkembang. Pertama, ada yang menyebut ini sebagai upaya pengalihan isu untuk menutup isu “tunggakan pajak keluarga istana” yang sehari sebelumnya diungkap oleh The Jakarta Post. Kedua, ada yang menyebut kasus ini lahir dari dendam yang terakumulasi dari rival politik, PKS dianggap ancaman di 2014. Ketiga, ada juga yang menganalisis bahwa ini adalah permainan “ekonomi politik global” yang melibatkan “aktor asing” didalamnya. Analisa ini muncul karena beberapa tahun terakhir, fraksi PKS kencang menolak impor daging sapi dari Amerika Serikat karena ditengarai mengandung atau bercampur dengan daging babi yang jelas-jelas haram dalam Islam. Beberapa waktu lalu AS melaporkan pemerintah Indonesia ke World Trade Organization (WTO) karena dianggap melanggar perjanjian kerjasama perdagangan internasional. Sebagai catatan, semenjak ditetapkannya rencana swasembada daging oleh pemerintah melalui kementerian pertanian, banyak negara eksportir yang bergantung pada pasar Indonesia berusaha untuk menggagalkan upaya swasembada itu, seperti Australia dan Amerika Serikat dengan berbagai cara. Keempat, ada juga yang menganalisa kasus ini dengan menyebut kasus ini adalah rekayasa kader internal PKS untuk “mendepak” LHI dari posisi sebagai presiden partai guna memuluskan ambisi kader-kader tertentu untuk berkuasa di partai ini (Anis Matta disebut-sebut sebagai otak dibalik semua ini).<br />
<br />
Dari semua analisa itu, analisa terlemah menurut saya adalah analisa keempat. Mudah saja untuk menyangkal analisa “dangkal” ini. Di PKS, orang nomor satu bukanlah presiden partai, melainkan ketua Majlis Syuro’, yakni Hilmi Aminuddin, dimana keputusan-keputusan strategis tidak akan diambil tanpa “lisensi” dari sang ketua Majlis. Presiden partai hanya bertugas untuk menggerakkan roda organisasi secara teknis dan taktis. Selain itu, mekanisme pemilihan presiden partai di PKS tidak seperti partai lain yang harus melalui pemungutan suara, Majlis Syuro’ adalah pengambil keputusan final untuk hal ini. Jadi analisa “dangkal” ini sebaiknya diabaikan dalam tulisan ini.<br />
<br />
Analisa pertama hingga ketiga relatif masuk akal bagi saya. Hukum itu hanya persoalan administrasi, tumpukan kertas dengan konten yang bisa diatur. Saya teringat film “the shawsank” yang bercerita tentang seorang narapidana yang berhasil mengelabuhi bank dan seluruh perangkat kependudukan dengan menggunakan identitas palsu. Identitas menurut tokoh utama dalam film itu hanya soal administrasi, jika kita memiliki KTP, akta keluarga, akta lahir, asuransi kesehatan, ijazah, dan sebagainya maka semua orang juga akan percaya kalau identitas palsu kita itu asli. Kira-kira seperti itulah hukum, ia hanya merupakan tumpukan kertas administrasi. Hanya dibutuhkan kelihaian untuk menyusun dokumen-dokumen administratif itu menjadi fakta-fakta hukum sebagaimana kelihaian tokoh utama dalam film “the shawsank” yang memalsukan identitasnya untuk memeras bank dan lembaga asuransi.<br />
<br />
Dengan demikian, saya percaya sepenuhnya bahwa KPK dalam hal ini tidak terlibat sama sekali dalam “konspirasi” yang menyerang PKS. Sebagai lembaga penegak hukum yang kredibel, KPK sudah bekerja on the track, berdasarkan UU yang ada. Karena mereka hanya mengolah dan menganalisa dokumen yang katanya “laporan masyarakat”. Saya ingin berfokus pada kata “laporan masyarakat” ini. Tadi malam (Jumat, 1 Pebruari 2013) Johan Budi ketika diwawancarai metro TV menyatakan menerima laporan itu beberapa hari sebelum peristiwa selasa, 29 januari (penetapan tersangka LHI). Ini artinya, dokumen laporan masyarakat itu sudah sangat lengkap dan rapi sehingga membuat KPK yakin untuk memberikan status tersangka dengan cepat. Dengan kata lain, masyarakat yang melapor itu sudah mengumpulkan dokumen-dokumen itu dalam waktu yang lama. Artinya, upaya menjebak PKS ini sudah dipersiapkan dengan matang jauh-jauh hari sebelumnya. Pertanyaannya adalah siapakah “masyarakat yang melapor” itu??.<br />
<br />
Bagi saya, dokumen lengkap soal impor tersebar setidaknya di tiga kementerian. Pertama kementerian Pertanian, kedua kementerian perdagangan dan ketiga kementerian perindustrian. Selanjutnya semua dokumen kenegeraan itu tentu saja terkumpul di pimpinan kabinet, sang presiden Susilo Bambang Yodhoyono yang tentu juga dibantu oleh para stafnya, baik sekretaris kabinet, sekretaris negara, maupun penasehat presiden (saya jadi teringat manuver Dipo Alam beberapa bulan terakhir, juga teringat kasus misbakhun yang pelapornya adalah salah seorang penasehat presiden). Selain itu, dokumen itu juga ada di para pelaku usaha, yakni importir dan juga eksportir. Atau bisa saja dokumen itu dimiliki oleh masyarakat umum, lewat NGO misal, namun kemungkinannya kecil menurut saya.<br />
<br />
Saya percaya dengan kredibilitas dan integritas LHI, meskipun tentu saja sebagai manusia biasa, ada peluang LHI untuk melakukan tindakan bejat itu. Saya juga percaya dengan profesionalitas dan kredibilitas KPK sebagai lembaga penegak hukum. Saya pun percaya dengan aroma konspirasi dalam kasus ini yang melibatkan pihak ketiga. <br />
<br />
Lalu siapakah pihak ketiga itu?? siapakah yang melapor ??. Dengan kata lain siapa yang memainkan perkara ini ??. Yang pasti pelapor pasti adalah orang yang memiliki dokumen lengkap. Tidak bermaksud menuduh, hanya sebuah analisa sederhana.<br />
<br />
Wallahua’lam…… semoga semua kebenaran yang sesungguhnya segera terungkap. <br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2988594825948122524.post-38528893198388780212013-01-12T09:39:00.001+07:002013-01-17T07:38:21.777+07:00Kapitalisme: Sejarah, Konsep dan RelevansiOleh: Muhammad Nurjihadi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpLPR-QuN7wCrwdyd59cXccFJvP0y5PITxOlxgIXzJl9prld100a1yV2hvNKmTTiNw29wowU2wqObVGS-IevVz2XvA6x85hVxVArVrihy56tfBeipvDrt94SZZcUh52-959dvkdSByL2vr/s1600/Capitalissm.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="320" width="316" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpLPR-QuN7wCrwdyd59cXccFJvP0y5PITxOlxgIXzJl9prld100a1yV2hvNKmTTiNw29wowU2wqObVGS-IevVz2XvA6x85hVxVArVrihy56tfBeipvDrt94SZZcUh52-959dvkdSByL2vr/s320/Capitalissm.jpg" /></a></div>Adam smith adalah tokoh paling berjasa dalam melahirkan idiologi kapitalisme. Sebagai seorang ekonom, pilsuf dan sosiolog ia memiliki keyakinan bahwa “hukum alam’ juga terjadi dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap setiap orang adalah hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri. Oleh karenanya setiap orang harus diberikan kebebasan untuk mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri. Dalam proses mengejar kepentingan pribadi itu, setiap orang akan membutuhkan serangkaian barang dan jasa yang kompleks yang akan membuat setiap orang berinteraksi satu sama lain untuk saling melengkapi kebutuhannya. Dalam melakukan ini, setiap orang akan dibimbing oleh suatu “kekuatan tidak terlihat” yang ia sebut sebagai ‘tangan tuhan’. Setiap orang jika dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraannya sendiri, sehingga ketika semua orang dibiarkan bebas, maka akan tercipta kesejahteraan agregat tanpa ada campur tangan pemerintah (Jhingan, 1999).<br />
<br />
Skousen (2006) merekam dengan jelas bagaimana Adam Smith mampu mengidentifikasi tiga unsur pembentuk kemakmuran dan kesejahteraan melalui kapitalisme pasar bebas, yakni: (1) kebebasan (freedom), hak untuk memproduksi dan memasarkan produk tanpa campur tangan pemerintah; (2) kepentingan diri (self interest), pengakuan atas hak individualis seseorang untuk melakukan usaha atau apapun, termasuk dalam menguasai sumber daya; (3) persaingan (competition), hak untuk bersaing dalam produksi dan perdagangan barang dan jasa. Adam Smith meyakini bahwa ketiga unsur diatas akan menghasilkan ‘harmoni alamiah’ dari kepentingan kapitalis (pemilik modal), tuan tanah dan juga buruh yang akhirnya akan menciptakan kesejahteraan agregat.<br />
<br />
Adam Smith memberikan dasar yang penting untuk perkembangan kapitalisme di masa setelahnya. Gagasannya tentang kebebasan dan adanya kekuatan ‘tangan tuhan’ menjadi logika dasar yang melatar belakangi gagasan kapitalisme. David Ricardo adalah salah satu pendukung penting pemikiran Smith. Melalui teori the comparative advantage-nya, Ricardo menegaskan pentingnya perdagangan bebas tanpa campur tangan pemerintah (Laissez faire). Bahkan Ricardo memberikan penekanan khusus pada perdagangan bebas antar negara untuk mencapai efisiensi ekonomi dan kesejahteraan maksimum. Ricardo adalah tokoh penting yang membawa ilmu ekonomi pada titik kemapanannya. Ia adalah ekonom pertama yang memperkenalkan ekonomi dengan analisis matematis yang akurat namun syarat dengan asumsi-asumsi yang tidak realistis. Oleh karenanya banyak ekonom menyebut Ricardo sebagai ‘pengkhayal sia-sia yang membawa ilmu ekonomi ke jalur yang keliru dan membingungkan’ (Skousen, 2006).<br />
<br />
Meski memberikan dukungan kepada gagasan perdagangan bebas ala Adam Smith, Ricardo memiliki pandangan yang berbeda secara substansial dengan Smith. Jika Smith berupaya membangun gagasan harmoni kepentingan alamiah lewat perdagangan bebas, Ricardo justeru berpandangan bahwa konflik kelas adalah cara efektif untuk mencapai kesejahteraan. Konflik kelas yang dimaksud Ricardo adalah persaingan antar kelas yakni kaum kapitalis, tuan tanah dan buruh. Dimana kue ekonomi didistribusikan atau dibagi-bagi kedalam kelompok-kelompok atau kelas itu dalam bentuk sewa, keuntungan dan upah. Dengan model ini, akan terjadi persaingan antara kapitalis dan buruh, dimana jika upah buruh naik maka keuntungan kapitalis akan menurun dan demikian pula sebaliknya. Sementara tuan tanah dalam model ini menjadi pihak yang paling diuntungkan sebab nilai sewa tanah tetap tanpa bergantung pada tingkat keuntungan maupun upah (Skousen, 2006).<br />
<br />
Pemikiran-pemikiran ekonomi mengalami polarisasi pada masa-masa berikutnya. John Stuart Mill adalah salah seorang pendukung utama gagasan David Ricardo. Ia mendukung sepenuhnya azas laissez faire yang dipromosikan adam Smith dan David Ricardo, namun pada saat bersamaan ia juga menyebut diri sebagai seorang sosialis. Karl Marx kemudian hadir dengan kritik tajam terhadap kapitalisme. Kritiknya terhadap kapitalisme justeru dibangun dari kekagumannya pada teori distribusi pendapatan Ricardo yang sebenarnya ikut memapankan kapitalisme Smith. Selanjutnya hadir pemikir-pemikir ekonomi seperti Menger, Bohm-Bawek, Jeavon, Marshall dan sebagainya yang menghidupkan kembali teori ekonomi klasik kapitalisme Adam Smith dan menyempurnakannya dengan teori-teori baru. Lalu ketika dunia dilanda great depretion pada tahun 1930, dunia akademis pun mengalami great debate tentang efektifitas kapitalisme Smith. Gagasan Marxisme kembali hidup dan mewabah di kampus-kampus. Tepat disaat kapitalisme nyaris runtuh seperti itu, seorang ekonom datang sebagai penyelamat kapitalisme dan memaksa Marxisme untuk kembali dilupakan di mimbar intelektual. Dialah John Maynard Keyenes. Dialah orang pertama yang mengingatkan pentingnya integrasi kapitalisme dengan pemerintah. Dalam teori yang dikembangkannya, ia mengharuskan pemerintah untuk ikut campur tangan dalam urusan perekonomian sampai pada tertentu guna menjamin berlangsungnya prinsip-prinsip kapitalisme. Keynes adalah penyelamat kapitalisme sekaligus menjadikan dirinya pemimpin aliran ekonomi baru (Jhingan, 1999; Skousen, 2006).<br />
<br />
Sejak dicetuskan oleh Adam Smith, gagasan kapitalisme terus mengalami perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian tanpa menghilangkan substansi pesan kapitalisme yakni kebebasan, individualisme dan persaingan sempurna. Bahkan dalam kurun waktu yang sama, implementasi kapitalisme dapat berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Hal inilah yang membuat kita sulit untuk membangun definisi tunggal tentang kapitalisme (Saidi, 2000). Bahkan praktek kapitalisme modern sering kali mewujud dalam bentuk pertentangan antar unsur pembanggun kapitalisme. Kasus monopoli perdagangan oleh perusahaan swasta misalnya. Dengan dalih kebebasan dan dalam rangka mewujudkan kepentingan pribadi atau individualisme (self interest), maka setiap orang berhak untuk mengakumulasi modal dalam jumlah besar yang pada gilirannya membuatnya memonopoli pasar. Dengan demikian terjadi pertentangan antara unsur kebebasan dan individualisme dengan unsur persaingan. Padahal sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa kapitalisme dibangun atas tiga unsur itu.<br />
<br />
Secara umum kapitalisme sering dicirikan dengan beberapa hal ini: (1) mendewakan hak-hak pribadi; (2) pemilikan alat-alat produksi di tangan individu; (3) setiap individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang dipandang baik bagi dirinya; (4) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar; (5) pasar berfungsi sebagai pemberi signal kepada produsen maupun konsumen dalam bentuk harga-harga; (6) campur tangan pemerintah diusahakan berada pada level paling minimum; (7) barang dan jasa dipasarkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif; (8) modal (baik uang ataupun lainnya) diinvestasikan untuk mendapatkan laba (profit). Kapitalisme melegimasi individualisme dan persaingan dalam meraih profit sebagai sesuatu yang alamiah. Hal ini memungkinkan terjadinya motif-motif lain yang tidak wajar dalam praktek ekonomi (Peet and Hartwick, 2009).<br />
<br />
Senada dengan itu, Yustika (2011) menyatakan bahwa kapitalisme tegak oleh empat pilar dasar yang melatarinya, yaitu; pertama, kegiatan ekonomi digerakkan dan dikoordinir oleh pasar (bebas) dengan harga sebagai penanda. Kedua; setiap individu memiliki kebebasan untuk mempunyai hak kepemilikan (property rights) untuk menjamin proses transaksi (exchange). Ketiga; kegiatan ekonomi dipisahkan oleh tiga pemilik faktor produksi yakni pemodal (kapitalis), tenaga kerja (labor) dan pemilik lahan (tuan tanah). Pemilik modal memperoleh pendapatan dari keuntungan, pekerja memperoleh pendapatan dari upah dan pemilik lahan memperoleh pendapatan dari biaya sewa lahan (rent). Keempat; tidak ada larangan bagi para pelaku ekonomi untuk keluar – masuk pasar (free entry and exit barriers). Kapitalisme dibangun dengan logika pasar bebas dimana urusan ekonomi diserahkan sepenuhnya ke mekanisme pasar. Oleh karenanya kapitalisme juga sering disebut sebagai ekonomi pasar.<br />
<br />
Pada dasarnya, gagasan kapitalisme yang tegak diatas pilar kebebasan, individualisme dan persaingan dimaksudkan untuk menjamin terpenuhinya hak setiap orang untuk hidup sejahtera. Hanya dengan kebebasan seseorang bisa leluasa dalam memperjuangkan kepentingannya guna meraih sejahtera itu. Sementara itu persaingan merupakan suatu penjamin yang dapat membentuk keseimbangan pasar dalam bentuk harga. Tanpa persaingan, mekanisme pembentukan harga akan menjadi tidak adil karena di monopoli oleh pihak-pihak tertentu. Namun dalam praktek kapitalisme dewasa ini, individualisme lebih dikedepankan daripada prinsip kebebasan dan persaingan. Individualisme itu bahkan diperjuangkan dengan argumen-argumen kebebasan dan persaingan itu. Pola persaingan yang terjadi justeru lebih banyak melibatkan persaingan antara kaum kapitalis dan kelas pekerja yang tentu saja sering kali dimenangkan oleh kaum kapitalis mengingat kuatnya pengaruh kapial mereka. Persaingan dalam aktifitas ekonomi dewasa ini juga justeru banyak yang berwujud persaingan antar pekerja dan atau petani kecil. Sementara pada saat yang bersamaan para kaum kapitalis membangun kerjasama-kerjasama bisnis baik dalam bentuk kartel ataupun lainnya untuk membagi-bagi kue ekonomi antar kaum kapitalis. <br />
<br />
Perlu diingat bahwa persaingan sempurna hanya akan menghadirkan kesejahteraan jika seluruh pelaku ekonomi berada pada level (pendidikan, struktur sosial dan ekonomi) yang sama. Sebab persaingan yang terjadi ketika seluruh pelaku ekonomi berada pada posisi atau level yang sama akan dipandu oleh sebuah kekuatan tak terlihat yang membentuk keseimbangan melalui harga. Faktanya, pelaku ekonomi selalu terbagi kedalam tiga kelompok atau kelas yang berbeda tingkat pengaruhnya yakni para pemilik modal (kapitalis), tuan tanah dan buruh. Jika persaingan terjadi antara kaum kapitalis yang memiliki posisi tawar lebih baik dengan kaum buruh yang lemah, maka tentu saja persaingan itu akan dimenangkan oleh kaum kapitalis. Kondisi semacam ini akan membuat distribusi pendapatan mejadi tidak adil dimana kaum kapitalis yang kaya menjadi semakin kaya dan kaum buruh yang lemah menjadi bertambah lemah.<br />
<br />
Dalam konteks ke-Indonesiaan, gotong royong dan kebersamaan adalah ciri khas sosiologis yang terbentuk sejak lama. Menyadari hal ini, para pendiri bangsa ini menyusun konsep perekonomian nasional yang menjadikan gotong royong dan kebersamaan sebagai modal utama. Konsep itu tertulis secara tegas dan jelas pada pasal 33 UUD 1945. Dalam aplikasinya, pemerintah membuat kebijakan ekonomi yang dikenal dengan koperasi. Istilah koperasi diambil dari istilah kooprasi yang berarti bekerjasama. Dengan demikian, para pendiri bangsa ini sesungguhnya berharap bahwa perekonomian nasional kita dijalankan atas dasar kerja sama dan kasih sayang, bukan atas dasar persaingan dan keserakahan individualisme yang menjadi ciri khas ekonomi kapitalis.<br />
<br />
Kapitalisme memiliki asumsi yang ketat bahwa kesejahteraan agregat akan terbentuk melalui terciptanya kesejahteraan individual yang hanya dapat dicapai dengan kebebasan dan persaingan. Kesejahteraan dalam konteks ini dimaknai sebagai tersedianya segala kebutuhan ekonomi yang bersifat fisik (materialisme) [Skousen, 2006]. Karena dibangun atas dasar falsafah materialisme, kapitalisme sering kali mengabaikan faktor-faktor moral, etika dan hubungan sosial. Sikap individualisme yang didewa-dewakan kapitalisme cenderung akan memandang orang atau pihak lain sebagai pesaing yang harus dikalahkan. Kondisi semacam ini tentu dapat berdampak pada disharmoni sosial, melemahnya struktur kelembagaan sosial dan bahkan rentan menimbulkan konflik sosial.<br />
<br />
Ketidaksesuaian kapitalisme dengan kondisi sosial budaya Indonesia sesungguhnya telah diungkap jauh-jauh hari sebelum Indonesia merdeka. Boeke dalam Rahardjo (2011) bahkan membangun teori ‘dualisme ekonomi’ dari kondisi dualistis yang dilihatnya di Indonesia pra merdeka. Menurutnya, ekonomi lokal masyarakat Indonesia lebih digerakkan oleh upaya pemenuhan kebutuhan sosial yang berorientasi pada terciptanya kesejahteraan masyarakat secara bersama-sama. Oleh karenanya praktek ekonomi sosial Indonesia sering kali berwujud kerja bersama (gotong royong) untuk membantu aktifitas ekonomi anggota masyarakat tanpa mengharapkan upah. Namun di sisi lain, ekonomi yang dikembangkan pemerintah kolonial Belanda justeru sangat kapitalistik yang menuntut masyarakat lokal untuk berproduksi guna memenuhi kebutuhan pasar luar negeri. Disinilah terjadi apa yang disebut Boeke sebagai ‘dualisme ekonomi’. Lebih jauh Boeke juga menyebut fenomena dualisme ekonomi inilah yang selama ini menghambat tercapainya kesejahteraan masyarakat pribumi.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05134456475824714295noreply@blogger.com1