Thursday 15 March 2012

Dampak Usahatani Tembaka terhadap Perubahan Sosial Ekonomi


Oleh ; Muhammad Nurjihadi, SP

RINGKASAN

Sektor pertanian merupakan sektor strategis di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu komoditas pertanian yang memiliki prospek dan digeluti oleh sebagian masyarakat NTB adalah tanaman tembakau. NTB merupakan penghasil tembakau terbesar ketiga di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tembakau mulai masuk di Pulau Lombok sejak tahun 1969 bersamaan dengan hadirnya banyak perusahaan tembakau. Saat ini usahatani tembakau telah menjadi bagian penting dari perekonomian masyarakat Pulau Lombok dan telah mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial apa saja yang disebabkan oleh berkembangnya usahatani tembakau Virginia di Desa Kabar Kecamatan sakra Kabupaten Lombok Timur dan untuk mengetahui apa faktor penyebab terjadinya perubahan itu.

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan model studi kasus. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu petani yang telah mengusahakah usahatani tembakau minimal dalam tujuh tahun terakhir. Responden dalam penelitian ini berjumlah 31 orang yang ditentukan dengan teknik area probability sampling. Sedangkan informan kunci berjumlah 5 orang yang ditentukan dengan teknik snowball. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder dan data primer. Kesimpulan diambil dengan membandingkan kondisi ekonomi, sosial budaya masyarakat antara sebelum dan sesudah berkembangnya usahatani tembakau Virginia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prubahan sosial yang terjadi sebagai akibat dari berkembangnya usahatani tembakau Virginia dalam bidang ekonomi adalah ragam pekerjaan yang semakin kompleks, tingkat pendapatan yang meningkat cukup signifikan, pola pengeluaran untuk kebutuhan non pangan yang semakin banyak dan beragam serta tingkat penyerapan tenaga kerja yang semakin tinggi. Sementara itu perubahan pada bidang sosial – budaya adalah pada aspek tingkat pendidikan yang semakin membaik, sikap sosial (gotong royong) dalam hal intensitas pelaksanaaan yang semakin dilupakan masyarakat, gaya hidup yang menyangkut orientasi hidup, gaya pakaian dan hubungan sosial yang mengalami perubahan paradigma secara signifikan, kondisi perumahan yang semakin membaik, ritual kebudayaan yang sudah ditinggalkan masyarakat serta sistem usahatani yang juga mengalami perubahan secara prinsip. Sedangkan variabel yang tidak mengalami perubahan adalah sikap sosial (gotong royong) yang menyangkut pendapat responden tentang gotong royong serta gaya hidup yang menyangkut bahasa sehari – hari dan ritual keagamaan yang dilaksanakan masyarakat. Adapun faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial itu adalah faktor internal yang mencakup Masyarakat menjadi tergantung pada usahatani tembakau Virginia, tipe masyarakat yang terbuka, usahatani tembakau menyebabkan tingginya tingkat pendidikan masyarakat dan usahatani tembakau menyebabkan terjadinya konflik. sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah lingkungan fisik masyarakat, globalisasi dan berkembangnya sistem ekonomi kapitalis serta perkembangan politik dan program pemerintah. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan agar pemerintah segera menyediakan pasar untuk komoditas non tembakau untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap usahatani tembakau Virginia. Untuk hasil penelitian yang lebih baik, diharapkan ada penelitian lanjutan dari penelitian ini yang lebih detail dan fokus.